Berita Palangkaraya
Harga Gas Elpiji Eceran Tinggi, Pasar Penyeimbang Kalteng Jual Elpiji Subsidi Rp 22 Ribu Per Tabung
Pemprov Kalteng menggalakan pasar penyeimbang gas elpiji subsidi 3 kilo gram dengan harga Rp22 Ribu, untuk menekan inflasi agar tidak melambung tinggi
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Harga gas elpiji eceran di Palangkaraya sempat tembus Rp 60 ribu per tabungnya, memicu tinggi angka inflasi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kemudian menggalakan pasar penyeimbang gas elpiji subsidi 3 kilo gram di Palangkaraya, untuk menekan inflasi agar tidak melambung tinggi.
Gas melon tersebut dibandrol sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 22 ribu per tabungnya, per kartu keluarga (KK) hanya dijatah satu pengisian ulang.
Lokasi tempat pasar penyeimbang tersebut berada di dua titik, yakni Pasar Kahayan di jalan Tjilik Riwut dan Pasar Besar di jalan Bangka, yang akan digelar hingga 31 Oktober 2022.
Baca juga: Sungai Meluap 9 Kelurahan Palangkaraya Banjir, Status Berpotensi Naik Jadi Tanggap Darurat Bencana
Baca juga: Pasar Penyeimbang, Suplai 4,5 Ribu Ton Bulog Kalteng Upayakan Harga Beras Stabil dan Terjangkau
Baca juga: Penanganan Banjir Kotim, Bupati H Halikinnor Imbau Korban Banjir Bantaran Sungai Mentaya Direlokasi
Baca juga: TMMD Palangkaraya 2022, Dianggarkan Rp1 Miliar Untuk Kegiatan Fisik dan Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat yang hendak membeli diwajibkan menyertakan KTP dan KK agar distribusi tepat sasaran, untuk masyarakat kalangan menengah ke atas diarahkan membeli elpiji non subsidi.
"Pasar penyeimbang ini dalam rangka menekan inflasi di Kalteng," jelas Guburnur Kalteng, Sugianto Sabran, Selasa (18/10/2022).
Sebelumnya, masyarakat mendapatkan elpiji subsidi 3 kilo gram di pengecer Palangkaraya hingga Rp 60 ribu per tabungnya, sehingga pemerintah menggencarkan kembali agar harga stabil sesuai HET.
Berbagai sidak pun dilakukan di tingkat agen, pangkalan hingga pengecer elpiji subsidi, guna mengetahui akar persoalan melambungnya harga elpiji di tingkat eceran.

Sementara itu Pertamina mengarahkan masyarakat membeli elpiji subsidi di Pangkalan terdekat sesuai domisili, karena alur distribusi gas melon dari agen ke pangkalan dan langsung ke masyarakat bukan ke pengecer.
Pihaknya mengimbau untuk masyarakat mampu dan UMKM yang berpenghasilan Rp 1-3 juta tiap harinya agar menggunakan gas elpiji non subsidi. (*)