Berita Palangkaraya
Antrean Makin Panjang Harga Eceran Pertalite Naik, Dewan Palangkaraya Akan Panggil Pemilik SPBU
Anteran kendaraan pembelian bahan bakar minyak terutama jenis Pertalite di Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palangkaraya mengular.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Anteran kendaraan pembelian bahan bakar minyak terutama jenis Pertalite di Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palangkaraya semakin panjang.
Bahkan, pantauan dilapangan antrean kendaraan dibeberapa SPBU di Kota Palangkaraya hingga meluber kejalan umum keluar dari halaman SPBU.
Kendaraan yang tampak mengantre terutama Sepeda Motor dan mobil yang tampak berderet mengantre BBM jenis Pertalite.
Bahkan kemarin juga dijumpai SPBU di jalan Seth Aji mengenakan tanda 'Maaf pertalite sedang dalam pengiriman'. Hal itu membuat sejumlah konsumen yang hendak mengisi BBM putar balik.
Baca juga: Pelajar SMK Palangkaraya Pelaku Tawuran Minta Maaf, Polisi Hadirkan Orang Tua dan Pihak Sekolah
Baca juga: Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 31 Kg Sabu Malaysia, Kurir dan Pengatur Pengiriman Diamankan
Baca juga: Lakalantas Banjarmasin, Tiga Pemotor Ditabrak Pengendara Mobil Honda Brio Gegara Hindari Kucing
Antrean panjang dan langkanya BBM Pertalite itu berdampak pada penjual eceran, sebelumnya harga pe botol Rp 10 ribu kini menjadi Rp 11 ribu perbotol.
"Ini naik pak harganya, karena antriannya panjang dan susah dapatnya. Kalau yang Rp 10 ribu sekarang ga sampai penuh. Ini Rp 11 ribu penuh," kata seorang penjual minyak eceran di jalan George Obos, Palangkaraya, Selasa (7/6/2022).
Melihat hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palangkaraya, Noorkhalis Ridha mengatakan, antrean dan kelangkaan BBM itu pihakya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Legislator dari Partai PAN ini juga merasakan antrean panjang dan waktu lama. Serta merasa aneh, pasalnya hanya Kota Palangkaraya terjadi antrean dan kelangkaan.
"Dan yang anehnya, kelangkaan Pertilate ini hanya terjadi di kota Palangkaraya. Saya sempat ke kabupaten tetangga, bahkan provinsi tetangga. Semua berjalan dengan normal, tidak ada antrean bensin pertalite seperti di Palangkaraya," jelasnya.
Pihaknya akan mendorong segera dilaksanakan RDP dengan instansi dan perusahaan terkait serta pemilik SPBU, sehingga ditemukan solusi atas perusahaan tersebut.
"Kalaupun, kelangkaan karena pasokan pertalite yang dikurangi utk kota Palangkaraya, harus juga ada dasarnya? Tidak bisa kebijakan pengurangan diambil secara sepihak," tegas Noorkhalis Ridha.
Sebagai informasi, saat ini harga BBM Pertalite perliter Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750 per liter. Selisih Rp 5.100 perliternya.
Hingga berita diturunkan Ketua Hiswana Migas, Bayu saat dikonfirmasi melalui telepon dan pesan masih belum ada tanggapan. (*)
