Berita Palangkaraya
Subsidi Migor Curah Dicabut, Pedagang Pasar Besar Sebut Penjual Gorengan di Palangkaraya Terdampak
Dicabutnya subsidi migor curah hari ini, oleh pemerintah pusat mendapat reaksi pedagang di Pasar Besar, penjual gorengan dianggap paling terdampak
Penulis: Ghorby Sugianto | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Dengan dicabutnya subsidi minyak goreng (migor) curah hari ini, oleh pemerintah pusat mendapat reaksi dari pedagang di Pasar Besar, Kota Palangkaraya.
Hal itu berpotensi akan kembali melambungnya harga migor curah di pasaran, di mana saat ini harga per bungkus Rp 12 ribu, atau sekitar Rp 18 ribu per liter.
Seorang pedagang bernama Mama Akli mengatakan, jika penjualan migor curah lebih banyak pembelinya daripada migor kemasan. Karena harganya relatif lebih murah.
"Lebih banyak yang beli migor curah daripada migor kemasan, sehari migor curah dapat 2 hingga 3 tank," kata Mama Akli, Selasa (31/5/2022).
Jika dicabutnya subsidi migor curah dan membuat harga kembali naik lagi. Menurutnya pelaku UMKM akan terdampak.
Pasalnya, seperti penjual gorengan bergantung pada migor curah karena harganya lebih murah daripada migor kemasan.
Baca juga: Gelontorkan 134.180 Liter Migor Curah di 23 Kelurahan di Palangkaraya, Ini Daftar & Jadwalnya
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan Bebas, Migor Curah Dibatasi Rp 14 Ribu per Liter, DPR Panggil Paksa
Meskipun harga migor kemasan sudah turun selisih Rp 4 ribu dengan migor curah, para pelaku UMKM tetap membeli migor curah. Mempertimbangkan keuntungan, harga jual dan biaya produksi usaha.
Mama Akli berharap jika subsidi pemerintah untuk migor curah tidak dicabut kalau membuat harga migor curah kembali naik lagi.
"Harapannya subsidi tidak dicabut, supaya harganya stabil atau lebih murah," jelasnya.
Sementara itu di Toko Hadra, Pasar Besar, Palangkaraya menjual 1,5 liter migor curah dengan harga Rp 27 ribu berkemasan botol plastik.
Baca juga: Pasar Murah Migor Curah di Kelurahan Langkai, Antrean Dibagi per RT dengan Bawa Jerigen Sendiri
"Kalau di sini, saat ini lebih banyak yang beli migor kemasan. Tidak seperti dulu sebelum harga migor tidak stabil, banyak langganan dari restoran atau untuk dipakai usaha migor curahnya," tutur Hadra.
Dia berharap untuk harga migor kembali stabil, agar usahanya lancar dan banyak pelanggannya kembali untuk membeli migor maupun sembako lainnya.
(*)
Pasar Besar
migor curah
penjual gorengan
Palangkaraya
migor kemasan
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Warga Terdampak Ablasi Sungai Kahayan Palangkaraya, Masih Dapat Layanan Kesehatan di Posko |
![]() |
---|
Antisipasi Kemarau Panjang 2023, BPBD Kalteng Intensifkan Kegiatan Kesiapsigaan Karhutla |
![]() |
---|
Puncak Musim Hujan, BMKG Prediksi Wilayah Kalteng Hujan Sedang Hingga Lebat |
![]() |
---|
Jejak Karier Brigjen TNI Yudianto Putrajaya Hingga Jabat Waaster Kasad Tahwil Komsos dan Bakti TNI |
![]() |
---|
NEWS VIDEO, Persiapan Pertunjukan Barongsai Meriahkan Imlek 2023, Para Pemain Serius Berlatih |
![]() |
---|