Berita Kalsel

Mengapung 3 Hari di Lautan, Korban KM Ladang Pertiwi 02 Tenggelam Tak Percaya Masih Bisa Selamat

Empat korban yang selamat KM Ladang Pertiwi 02 tenggelam di perairan Selat Makasar telah dievakuasi di Pelabuhan Kotabaru Kalsel.

Editor: Fathurahman
banjarmasinpost.co.id/helriansyah
Salah seorang bocah bernama Misbahul Hasan (9), korban KM Ladang Pertiwi 02, digendong prajurit TNI AL dari KRI Sultan Hasanuddin 366 saat tiba di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (28/5/2022) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, KOTABARU - Empat orang korban yang selamat kapal tenggelam KM Ladang Pertiwi 02 diperairan Selat Makasar telah dievakuasi di Pelabuhan Kotabaru Kalsel.

Banyak cerita yang diungkapkan oleh para korban yang selamat tersebut saat dievakuasi di Pelabuhan Pelindo II, Stagen, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, Minggu (29/5/2022) malam.

Rata-rata para korban kapal tenggelam di perairan Selat Makassar wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), KM Ladang Pertiwi 02, menceritakan trauma akibat kecelakaan tersebut.

Bahkan, ada diantara mereka yang telah tiga hari mengapung di laut hanya menggunakan gabus merasa tidak percaya masih bisa selamat dalam kejadian tersebut.

Baca juga: KM Ladang Pertiwi 2 Tenggelam di Perairan Sulsel, 7 Penumpang Selamat Dievakuasi Ke Banjarmasin

Baca juga: Pengendara Was-was Lewati Jembatan Sei Beringin Palangkaraya, Kerusakan Hanya Ditutupi 3 Pelat Besi

Baca juga: Jarak Lebih Dekat, Empat Penumpang Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 Dievakuasi ke Kotabaru Kalsel

Berdasarkan informasi pihak berkompeten, dari 43 orang menumpang di kapal naas tersebut, 4 orang korban selamat itu dievakuasi ke Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Empat orang dievakuasi jajaran TNI AL menggunakan KRI Sultan Hasanuddin b366 dan tiba di Pelabuhan Pelindo II, Stagen, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, Minggu (29/5/2022) malam.

Mereka adalah Suparman dan istrinya, Damra, serta Nur Hasanah dan Misbahul Hasan yang masih berusia 9 tahun.

Saat ditemui wartawan di area pelabuhan PT Pelindo, Nur Hasanah menuturkan, pascakapal ditumpanginya tenggelam, ia dan putranya Misbahul Hasan sempat mengapung selama tiga hari di laut.

Selama itu pula, jelas Hasanah, dirinya hanya dibantu styrofoam (gabus) yang dijadikan sebagai alat bantu mengapung sebelum ada pertolongan.

"Ini adalah mukjizat Allah SWT. Saya dan anak saya selamat hanya menggunakan gabus. Saya hampir tidak percaya kalau saya dan anak bisa selamat," katanya dengan nada penuh rasa syukur.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota KRI Sultan Hasanuddin yang telah membawa kami ke daratan dengan penuh perhatian," sambungnya.

Sementara itu, Damra, korban lainnya, mengungkapkan, sebelum KM Ladang Pertiwi 02 bermuatan material proyek tenggelam, dirinya dan suami ingin pulang ke Pulau Masalima.

Di tengah perjalanan, terjadi badai yang disertai gelombang besar.

"Saat badai itu, haluan kapal langsung menukik masuk ke dalam air," ucap Suparman suami Damra.

Diketahui, KM Ladang Pertiwi 02 berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Pamantauang, Pangkep, Rabu (25/5/2022).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved