Berita Kapuas

Peternak Bisa Merugi Jika Ternak Diserang PMK, Distan Kapuas Edukasi Peternak Sapi

Upaya membantu peternak dalam memahami kesehatan hewan ternak terus dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Kapuas.

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Fathurahman
istimewa
Petugas Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kapuas saat pemeriksaan kesehatan hewan ternak belum lama tadi. 

TRIBUNKALTENG.COM, KUALAKAPUAS - Upaya membantu peternak dalam memahami kesehatan hewan ternak terus dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Kapuas.

Agar usaha ternak yang dijalankan bisa memperoleh hasil sesuai yang diinginkan. Apabila hewan ternak sakit, maka tentu akan berdampak secara sisi ekonomi.

Maka itu, kesehatan hewan ternak perlu dijaga dan edukasi terkait itu sangat perlu diberikan.

"Kami rutin turun ke lapangan sambangi peternak, beri edukasi untuk menjaga kesehatan hewan ternak," kata Medik Veteriner Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kapuas, drh Anik Ariswandani , Minggu (22/5/2022).

Belakangan ini, pihaknya sedang gencar memberikan edukasi kepada peternak untuk mewaspadai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Baca juga: Polda Kalteng Mediasi dan Klarifikasi, Menyebarnya Informasi Hoax Pelaku Tabrak Lari Jalan Menteng

Baca juga: Sehari Sebelum SK CPNS dan SK P3K Non Guru Besok Dibagikan, Kantor BKPSDM Kapuas Hulu Terbakar

Baca juga: Festival Budaya Isen Mulang 2022, Kenta Makanan Tradisional Kalteng Bisa Mendunia Lewat Inovasi

PMK menjadi perhatian pihaknya, mengingat jika PMK menyerang hewan ternak, maka peternak bisa merugi.

"PMK dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat menurunnya produksi dan menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produknya," ujar Anik.

Maka itu, pihaknya pun gencar turun ke lapangan memberi edukasi.

Tak hanya itu, pemeriksaan terhadap ternak sapi dan kambing pun dilakukan.

Yakni di beberapa peternak dan pemasok ternak di Kecamatan Basarang, Mantangai dan Tamban Catur.

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, belum ditemukan gejala PKM," tandasnya.

Meski demikian, pihaknya berharap peternak bisa mewaspadai PMK.

"Harapannya tentu tidak ada, tapi paling tidak langkah pencegahan dilakukan dan peternak sudah mengetahui apa itu PMK dan gejalanya," ungkapnya.

Guna menjaga kesehatan hewan, petugas teknis peternakan dan PPL pun memberi saran kepada peternak untuk memberikan air gula merah secara rutin menjaga stamina ternak sehingga tidak mudah sakit.

"Kami sarankan juga untuk tidak memasukkan ternak dari luar daerah yang tidak disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," jelasnya.

Kemudian, memberi saran kepada peternak dan pemasok ternak untuk mengkarantina ternak yang baru dibeli selama dua minggu.

"Disinfeksi kandang juga agar rutin dilakukan, harapannya bisa menjadi perhatian sehingga hewan ternak dapat terhindar dari PMK," tandasnya.

Sekilas tentang PMK yaitu penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.

Hewan peka terhadap PMK adalah hewan berkuku genap/belah, jenis ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, menjangan, jerapah dan gajah.

Beberapa gejala PMK, diantaranya kepincangan yang bersifat akut pada hewan.

Kemudian hipersalivasi, saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.

Lalu, pembengkakan kelenjar submandibular, vesikel/lepuh dan atau erosi di sekitar mulut, lidah, gusi, nostril, kulit sekitar teracak dan puting.

Hewan lebih sering berbaring, demam tinggi mencapai 41 derajat celcius dan penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah.

"Tiga prinsip dasar pemberantasan wabah PMK yaitu menghentikan penyebaran infeksi virus melalui tindakan karantina dan pengawasan lalu lintas hewan ternak," lontarnya.

Lalu, menghilangkan sumber infeksi dengan pemusnahan hewan tertular dan hewan yang terpapar (stamping out)

"Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan, mulai dari pembersihan kandang ternak dan upaya lainnya," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved