Berita Kotawaringin Barat
Karhutla di Kalteng, 30 Hektare Lahan Sungai Bakau Dekat Taman Nasional Tanjung Puting Terbakar
Karhutla di Kalteng, terjadi di daerah lahan kering Desa Sungai Bakau dan Desa Keraya, dekat sekitaran kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kobar
TRIBUNKALTENG.COM, KOTAWARINGIN BARAT – Karhutla di Kalteng, terjadi di daerah lahan kering Desa Sungai Bakau dan Desa Keraya, dekat sekitaran kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) terbakar sejak Jumat (1/4/2022) kemarin.
Kepala BPBD Kobar Sahruni melalui Kabid Kedaruratan Martogi mengatakan, total luasan lahan yang terbakar pada siang kemarin mencapai 30 hektare.
Bahkan hingga Sabtu (3/4//2022) pihaknya bersama pihak terkait masih berjibaku untuk memadamkan api.
“Sekitar 30 hektare lahan yang terbakar di Desa Sungai Bakau dan hingga sekarang masih terjadi,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribunkalteng.com, Sabtu (2/1/2022).
Martogi menjelaskan, kebakaran yang terjadi diduga akibat pembukaan lahan, yang mana lahan tersebut adalah milik warga sekitar.
Baca juga: Bekali Kemampuan Antisipasi Karhutla, Anggota Polres Ketapang & Petugas Kebakaran Latihan Bersama
Ditambah hampir 3 hari ini di wilayah Kobar cuaca cukup panas dan tidak ada hujan yang turun.
“Sampai tadi malam sudah 10 hektare yang kita sudah padamkan, namun informasi lagi di lapangan kembali terbakar lahan di sana,” terangnya.
Ungkap Martogi, untuk pemadaman kebakaran pihaknya dibantu dari TNI/Polri, Manggala Agni, MPA yang ada di kawasan tersebut.
Sedangkan untuk teknis sarana dan prasarana peralatan pemadaman pihaknya menggunakan unit tangky water Suplay.
Dengan metode mopping up untuk memastikan bahwa api benar-benar padam.
Baca juga: Pemprov Kalteng Menargetkan Satgas Karhutla Paling Lambat Terbentuk Bulan Januari
Baca juga: Patroli Terpadu Pantau Titik Rawan Karhutla Kalteng di Palangkaraya, Beri Tanda Bendera Kuning Siaga
“Dan pemadaman tadi malam hingga pukul 23.40 WIB, dan saat ini masoh dalam penyelidikan lahan kosong yang terbakar tersebut,” pungkas Martogi.
Terpisah Kepala BMKG Palangkaraya Catur Winarti mengatakan, saat ini kondisi cuaca di Kalteng tengah memasuki musim peralihan atau pancaroba.

Di mana untuk kondisi cuaca masih relatif pada kondisi La Nina, sehingga potensi hujan masih terjadi.
“Hanya saja memang beberapa hari terakhir cuaca panas memang terjadi, saat lahan kering maka akan mudah terjadi kebakaran lahan,” pungkasnya kepada Tribunkalteng.com pada Poscast Ruang Tamu Tribun Kalteng. (*)