MotoGP Mandalika
Ternyata Ini Alasan Rara Menolak Jadi Pawang Hujan Lagi di MotoGP Mandalika Tahun Depan
Rara pawang hujan mengatakan tidak bersedia digunakan lagi sebagai pengendali hujan di ajang MotoGP Mandalika, tahun depan
"Nggak masalah, yang penting buktinya ada. Race berhasil digelar dengan adanya hujan yang turun," ungkapnya.
Terkait aksinya yang viral di media sosial hingga menjadi perhatian publik secara global, Rara mengaku tidak ada niatan untuk itu.
"Saya justru bangga bahwa salah satu upacara adat di Indonesia bisa diketahui publik," tuturnya.
Tak hanya itu, Rara juga mengungkapkan rencananya di masa depan jika nanti diminta untuk melakukan tugas serupa lagi.
"Kalau tahun depan diminat melakukan tugas lagi, saya akan menyarankan pawang hujan lokal lainya yang juga lebih mumpuni dari saya," jelasnya.
Ditanya soal alasan, Rara mengaku ingin menlanjutkan kuliah jurusan psikologi.
Aksinya Ditirukan oleh Fabio Quartararo
Fabio Quartararo sebagai salah satu pembalap dengan basis penggemar cukup banyak Indonesia menjadi sorotan karena aksinya menirukan pawang hujan.
Ketika hujan deras mengguyur, pawang hujan yang digunakan memperlihatkan berbagai ritual yang dilakukan dengan berjalan di sekitaran lintasan.
Tak pelak hal itu kemudian menjadi sorotan, baik dari media yang menyiarkan hingga para pembalap, salah satunya Quartararo.
Di tempat yang berbeda, Quartararo terlihat menirukan aksi pawang dengan menggunakan kotak eskrim dan sendok ketika berada di paddock.
Sontak hal itu membuat para penonton cukup terhibur dan tertawa, meski ritual sudah dilakukan namun hujan deras yang mengguyur seolah belum ingin pergi namun perlahjan reda hingga balapan berlangsung.
Kinerja pawang hujan pun dipertanyakan, namun setidaknya usaha telah dilakukan agar balapan di Mandalika berjalan lancar. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Masa Depan Pawang Hujan MotoGP Mandalika Berubah, Akui Tak Mau Terima Job Serupa Tahun Depan, Kapok?