Berita Kaltara
Desa Bulu Perindu Tanjung Selor Banjir, 400 KK Terdampak Sejak Dua Hari Lalu
Banjir semakin meluas, hampir sebagian wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) terdampak, diantaranya adalah Desa Bulu Perindu, Tanjung Selor
TRIBUNKALTENG.COM, BULUNGAN – Banjir semakin meluas, hampir sebagian wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) terdampak, diantaranya adalah Desa Bulu Perindu, Tanjung Selor.
Akibat air pasang Sungai Kayan, Senin (21/3/2022) di mana wilayah tersebut memang langganan banjir setiap musim hujan dan air pasang.
Ketua RT 17 Desa Bulu Perindu Panggalo mengatakan, banjir di Desa Bulu Perindu, Kaltara kali ini terjadi sejak dua hari lalu.
Banjir berasal dari luapan air sungai dan kiriman hujan deras dari Kecamatan Peso Hulu.
"Daerah kami ini langganan kena banjir kiriman dari Kecamatan Peso Hulu bersamaan air pasang Sungai Kayan.
Sekarang tinggi airnya sampai paha orang dewasa, sudah sejak 2 hari lalu terjadi, semoga nanti sore surut," ungkap Panggalo.
Baca juga: Kisah Para Relawan Banjir di Nunukan, Pinjam Perahu Warga hingga Urunan Beli BBM Antar Logistik
Iapun meminta langkah konkret dari pemerintah untuk sigap memberi bantuan sembako maupun perbaikan saluran Drainase di Bulu Perindu.
"Kami harap pemerintah pemkab Bulungan ataupun Provinsi Kaltara melalui dinas terkait bisa sigap beri bantuan sembako kepada 400 KK yang ada di sini.
Kami juga minta tolong bantu dibangunkan saluran got dan pembersihan aliran terusan Sungai Kayan yang masuk wilayah ini, karena banyak tanaman enceng gondok dan ranting kayu," ungkapnya.
Ini bukan kejadian pertama di Bulu Perindu, menurut Panggalo, rumah warga pernah terendam banjir besar pada 2015 silam.
"Kami tidak ingin warga di sini kena imbas seperti dulu pada 2015.
Baca juga: Banjir Terjang Kecamatan Lumbis Nunukan saat Warga Tidur Lelap, Ratusan Orang Panik Selamatkan Diri
Rumah warga di Desa Bulu Perindu ini pernah terendam banjir padahal bentuk rumah di sini rata-rata panggung kayu yang tingginya 2-3 meter.
Kami berharap pemerintah cepat memberikan bantuan," ucapnya.
Sejauh ini, tidak ada cara lain dalam menanggulangi banjir di Desa Bulu Perindu, kecuali menanti air surut.
"Kami hanya tunggu air surut saja, sambil bersih-bersih ranting kayu yang sangkut di pinggir lahan sekitar masuk kampung bulu perindu," ungkapnya.