Harga Emas Antam Meroket Naik Rp 50 Ribu per Gram di Pasar Besar Palangkaraya

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Harga Emas Antam meroket naik selisih Rp 50 ribu dari harga sebelumnya di toko emas dan permata berlian Sumber Daha Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Ifat salah satu pemilik toko emas menyebutkan, meski emas antam harganya melonjak naik namun untuk emas yang sudah menjadi perhiasan tidak ada kenaikan.

"Harga Emas Antam ada naik lumayan ya berkisar Rp 50 ribu," kata Ifat, Jumat (25/2/2022).

Harga emas perhiasan 999 masih stabil bertengger di harga Rp 880 ribu per gram, sedangkan emas putih toko tersebut menjual dengan harga Rp 750 ribu sampai Rp 800 ribu per gram.

Pantauan Tribunkalteng.com, kenaikan emas antam tersebut membuat sejumlah masyarakat ramai membeli emas.

Sejumlah toko emas di Pasar Besar tampak sibuk melayani pembeli.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Ini Daftar Harga Emas Antam & Emas UBS di Pegadaian, Naik Tinggi Saatnya Jual

Baca juga: Makna Rama Shinta, 12 Gram Emas Murni dan 2.021 Dolar AS bagi Pasangan Danang DA-Hemas Nura

Menurut Ifat, penjualan emas saat Covid-19 tidak seramai dulu, membuat dia berharap Covid-19 berlalu agar ekonomi kembali pulih.

Berdasarkan pergerakan grafik emas, dalam pekan ini pada Kamis (24/2/2022) harga emas mengalami kenaikan berturut-turut.

Kenaikan pertama terjadi pada pukul 08.13 WIB di level Rp 974 ribu per gram.

Kemudian naik pada pukul 12.28 WIB menjadi Rp 984 ribu per gram. Emas kembali bergerak naik Rp10.000 menjadi Rp 994 ribu per gram pukul 19.01 WIB.

Baca juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 15.000 Jadi Rp 949.000 Per Gram, Segera Cek Ini Daftar Lengkapnya

Berbeda dengan Logam Mulia, harga emas dunia mengalami lonjakan setelah sempat mencapai level tertinggi di atas 1.975 dolar AS.

Karena investor mencari aset aman menyusul operasi militer Rusia di Ukraina, saat tanggapan Barat atas invasi tersebut tampak mengandung beberapa risiko geopolitik yang membuat logam kuning makin menarik.

Emas terangkat 15,9 dolar AS atau 0,83 persen menjadi ditutup pada 1.926,30 dolar AS per ounce, setelah sempat melonjak ke level tertinggi Januari 2021 di 1.976,20 dolar AS per ounce. (*)