Berita Palangkaraya
Penganiayaan di Palangkaraya, Pasutri di Kampung Ponton Dilukai Pakai Sajam oleh Orang Tak Dikenal
Penganiayaan di Palangkaraya, pasutri Jalan Rindang Banua, Gang Sayur, Pahandut dibacok orang tak dikenal, keduanya alami luka parah di tubuh
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Penganiayaan di Palangkaraya, pasangan suami istri (pasutri) di Jalan Rindang Banua, Gang Sayur, Pahandut yang lebih dikenal Kampung Ponton, dibacok oleh orang tak dikenal.
Kapolsek Pahandut, Kompol Susilowati melalui Kanit Satuan Reserse Kriminal, Iptu Yonika Winner membenarkan adanya pembacokan terhadap pasutri, Rabu (23/2/2022).
“Kejadian terjadi pada malam hari, saat kedua korban sedang tidur. Tiba-tiba NM (23) mendengar suara di dapur. Korban yang terbangun pun mengecek ke belakang, dan didapati seorang pria bersembunyi di samping kulkas,” jelanya kepada Tribunkalteng.com.
Sang istri yang terkejut pun langsung berteriak, sehingga membangunkan suaminya ZN (30). Suami NM yang terbangun langsung mendatangi sumber suara dari istrinya.
“Merasa terpojok, pelaku langsung membabi buta mengarahkan senjata tajam (sajam) kepada pasutri tersebut,” ujar Iptu Yonika.
Baca juga: Penganiayaan di Kapuas, Tersinggung Perkataan Korban, Pelaku Tega Tembak Teman
Setelah membacok korbannya, pelaku langsung melarikan diri melalui pintu depan, dan beberapa saksi yang merupakan tetangga korban melihat pelaku.
“Tetangga korban AF (25) menjelaskan bahwa ia yang sedang beristirahat, mendengar suara teriakan NM langsung keluar rumah. Ia melihat ZN berlari mengejar pelaku, namun terhenti akibat luka sabetan sajam yang dialaminya,” terang Iptu Yonika.
Selain itu, ayahanda dari ZN, DR (70) yang rumahnya berdekatan pun mendengar teriakan menantunya.
DR bersama istrinya saat kejadian sedang beristirahat, mendengar suara gaduh dari rumah anaknya.
Ayah korban mengira anaknya sedang ribut biasa, namun menantunya NM berteriak minta tolong.
“Ia pun langsung keluar rumah untuk melihat,” ucap Kanit Reskrim Polsek Pahandut.
Baca juga: Penganiayaan di Banjarmasin, Warga Kelayan Tersungkur Akibat Tebasan Sajam Pria Mabuk
Pemilik warung, CH (17) memberikan keterangan mengenai ciri-ciri pelaku kepada petugas Polsek Pahandut
“Saksi CH yang hendak menutup warung, diduga melihat pelaku berlari dari arah rumah korban. Pelaku menggunakan baju yang dikenakannya untuk menutup mukanya,” kata Iptu Yonika Winner.
Kanit Reskrim menambahkan bahwa, pelaku berjenis kelamin laki-laki, dengan kurus, dan tinggi badan sekira 160 cm.
“CH melihat pelaku namun tidak berani mendekat, pelaku berlari sembari memegang sajam. Sehingga ia hanya bisa diam saja,” ungkap Iptu Yonika Winner
Ketiga saksi menyaksikan korban ZN sempat mengejar pelaku, namun korban harus terhenti karena menerima luka sabet dari sajam pelaku.
“Setelah menerima laporan dari warga, Satreskrim langsung mendatangi lokasi, kemudian mengumpulkan identitas pasutri yang menjadi korban,” ucap Iptu Yonika.
Baca juga: Seorang Penambang Emas Tak Berkutik Tertangkap Bawa Sabu Oleh Satresnarkoba Polresta Palangkaraya
Korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkaraya untuk mendapat perawatan dan dilakukan visum.
“Pasutri tersebut mendapat luka yang cukup serius, ZN menerima luka pada bagian kepala dan NM pada bagian lengan akibat sabetan sajam pelaku,” ungkap Iptu Yonika Winner.
Saat ini, Satreskrim Polsek Pahandut masih melakukan penyelidikan mendalam berdasarkan keterangan korban dan para saksi.
Pada tempat yang berbeda, tetangga korban, Rahmat (43) mengatakan ia tidak mengetahui ada teriakan dari korban NM.
Baca juga: Pensiunan Guru Berusia 77 Tahun di Kota Palangkaraya Dikabarkan Hilang Selama 3 Hari
“Rumah saya berada dekat belokan, berbeda 5 rumah dari rumah korban. Saya tidak mendengar suara teriakan korban, tapi saat warga ramai juga ikut keluar rumah,” ujarnya saat dibincangi.
Setelah keluar rumah, banyak warga yang berkumpul di depan rumah korban, serta banyak darah yang menetes dari wajah ZN dan tangan kanan NM.
“Melihat korban masih mengeluarkan darah, saya langsung mengambil kendaraan untuk mengantar ZN ke Puskesmas Pahandut, namun tutup. Jadi saya antarkan ke RS Bhayangkara,” terang Rahmat.
Setelah sampai, ia melihat istri ZN yaitu NM sudah berada lebih dulu di rumah sakit dan mendapatkan pertolongan. (*)