Kisah Hidup

Kisah Malin Kundang Kekinian, Gegara Tidak Diberi Uang Rp 20 Ribu, Anak Aniaya dan Usir Ibu Kandung

Kisah Anak Durhaka seperti dalam cerita rakyat Malin Kundang tampaknya terjadi pada keluarga Suryati

Editor: Dwi Sudarlan
TribunKaltara via Kompas.com
Ilustrasi penganiayaan yang dilakukan seorang anak kepada ibu kandungnya di Medan, Sumatera Utara. 

TRIBUNKALTENG.COM - Kisah Anak Durhaka seperti dalam cerita rakyat Malin Kundang tampaknya terjadi pada keluarga Suryati.

Betapa tidak, seperti yang dialami Ibunda Malin Kundang, Suryati tak hanya disia-siakan tetapi juga dianiaya bahkan diusir pergi dari rumah oleh anaknya, Gali Syahputra.

Perlakuan Anak Durhaka seperti dalam cerita Malin Kundang itu dilakukan Gali Syahputra gegara sang ibunda tidak mampu memberi uang seperti permintaannya.

Akibat perlakuan keji sang anak, Suryati kini terlunta-lunta setelah diusir oleh anaknya dari rumahnya sendiri. 

Baca juga: Kisah Remaja Tewas Dikeroyok Kelompok Bersenjata Tajam Saat Cari Kucing, Sempat Bikin Puisi Sholat

Baca juga: Kisah Rahwani Penjual Alquran Keliling Palangkaraya, Bawa Anak Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Baca juga: Kisah Memilukan Ayah Terpaksa Curi HP Demi Sekolah Online Anak yang Kasusnya Dihentikan Jaksa

"Iya, saya diusir. Padahal itu rumah saya. Saya sudah mengalah tapi tetap didatangi dan dipukul juga," kata Suryati kepada Tribun Medan (Tribun Network) di depan Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara Senin (14/2/2022).

Suryati mengaku sudah hidup terlunta-lunta selama dua bulan terakhir setelah diusir oleh anaknya sendiri. 

Setelah dua bulan, baru sekarang dia berani memutuskan untuk melaporkannya kepada polisi. 

Gali Syahputra sendiri merupakan seorang pria yang sudah dikaruniai dua orang anak. 

Selama ini dia dan keluarganya tinggal bersama Suryati dalam satu rumah. 

 Meski sudah beristri dan memiliki dua orang anak, Gali tak bekerja dan masih kerap meminta uang pada Suryati. 

Bahkan, dikabarkan bila Gali Syahputra merupakan pengguna narkoba. 

"Dulu saya kerja masih enak. Sekarang cuma kerja botot (tukang jual beli barang bekas). Berapalah yang bisa didapat. Makanya sembari itu saya bantu di masjid. Padahal dua anak saya itu sudah berkeluarga," ucapnya.

Kini, dirinya mengaku tinggal di pesantren Masjid Hikmah Al Matsuroh dan diterima baik di sana. 

Bahkan, pihak masjid itu juga yang mendampinginya dalam membuat laporan ke kantor polisi. 

"Harapan saya dia segera ditangkap. Dihukum seberat- beratnya. Aku cari duit untuk dia tapi layak begini balasannya. Kadang sampai gak makan aku karena kasih uang ke dia," ucapnya dengan raut wajah yang pilu.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved