Liga 1 2021
Keadaan Djajang Nurjaman Kini Seusai Tinggalkan Barito Putera di Liga 1 Indonesia, Ini Kisahnya
Profil Djajang Nurdjaman, Sosok pria yang Identik identik Persib Bandung. Kini tinggalkan Barito Putera di Liga 1 Indonesia. Berikut kisahnya.
Pria asal Majalengka ini menorehkan banyak prestasi bersama tim kebanggan Bobotoh.
Bersama Persib Bandung, Djajang Nurdjaman menyumbangkan banyak prestasi termasuk gelar juara Liga Indonesia.
Gelar itu didapatkan saat masih menjadi pemain, asisten pelatih atau pelatih.
Djadjang Nurjaman merupakan satu di antara tokoh sepak bola Indonesia yang mempunyai banyak gelar baik sebagai pemain, asisten pelatih, hingga kepala pelatih.
Semua gelar tersebut Djadjang Nurjaman raih bersama Persib Bandung.
Si Kecil Nan Lincah Ini Mengawali Karier dari Tarkam Pria yang kerap dipanggil Djanur itu lahir di Majalengka, Jawa Barat, 30 Oktober 1964. Ia mengawali sepak bolanya dari pertandingan antarkampung ( tarkam ).
Dengan postur tubuh yang kecil, Djanur menjelma menjadi pemain yang lincah saat berhadapan dengan lawan-lawannya di lapangan hijau.
Kecintaan, keteguhan dan tekadnya untuk bisa jadi pemain profesional membawa Djadjang Nurdjaman muda ke Bandung. Kala itu, Djanur baru berusia 17 tahun.
Sesampainya di Bandung, Djanur bergabung dengan tim kecil yang berisi para pemain Persib hingga kemudian ia mendapat kesempatan untuk bermain bersama tim senior Persib Bandung.
Djanur yang masih terbilang cukup muda mampu bersaing dengan para pemain senior Persib Bandung yang di antaranya Encas Tonif, Herry Kiswanto, dan Max Timisela.
Djanur yang kala itu bermain di posisi gelandang serang kerap juga ditempatkan menjadi sayap kanan dan menjadi sosok yang ditakuti oleh para pemain bertahan lawan. Ia lincah saat mengolah si kulit bundar.
Kehebatannya nyatanya tak dapat menyelamatkan Persib Bandung dari zona degradasi di turnamen Perserikatan pada tahun 1978.
Setelah Persib Bandung, terdegradasi, Djadjang Nurdjaman pindah ke klub Galatama bersama Sari Bandung Bumi Raya pada1979. Ia hanya bertahan satu tahun di sana.
Untuk mengembangkan permainannya, Djanur mencoba peruntungan bersama tim di luar Jawa Barat, Sari Raya Yogyakarta selama 1980-1982.
Dua tahun bersama Sari Raya Yogyakarta, Djanur kembali berpetualang jauh ke barat tepatnya ke Sumatra untuk bermain dengan tim Mercu Buana Medan selama 1982-1985.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											