Berita Pulang Pisau

Banjir di Kalteng, Ketinggian Air Tumbang Nusa Masih 58 cm Lalulintas Kendaraan Masih Buka Tutup

Banjir di Kalteng, Jalan Trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa mulai surut, Selasa (23/11/202). Namun petuga masih terapkan buka tutup jalan.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
Pangkan B / tribunkalteng.com
Petugas Satlantas Polres Kabupaten Pulang Pisau sedang mengatur arus lalu lintas dari arah Kabupaten Pulang Pisau menuju Kota Palangkaraya, Selasa (23/11/2021). 

TRIBUNKALTENG.COM, PULANGPISAU - Banjir di Jalan Trans Kalimantan Tumbang Nusa mulai surut, Selasa (23/11/2021).

Banjir sempat mencapai kurang lebih 80 Cm, pada Selasa (23/11/2021) siang sudah turun hingga 58 Cm.

Meski begitu, pihak Satlantas Polres Pulang Pisau tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Pulang Pisau.

Petugas masih memberlakukan buka-tutup Jalan Trans Kalimantan Tumbang Nusa.

Penumpukan kendaraan yang terjadi akibat buka-tutup jalan tidak mengekor panjang.

Baca juga: Banjir di Kalteng, Banjir Tumbang Nusa Surut Pengendara Sepeda Motor Mulai Berani Terobos Banjir

Baca juga: Banjir Palangkaraya, Petani Kelurahan Kalampangan Gagal Panen Akibat Banjir Harga Sayur Naik

Baca juga: Banjir Bukit Rawi Penda Barania Terkini, Kendaraan Sudah Bisa Lewat, Ketinggian Air Hanya 20 Cm

Bahkan arus terpantau lancar, namun masih banyak mobil yang terparkir di sepanjang jalan.

Terutama menuju arah Kota Palangkaraya dari Jembatan Tumbang Nusa.

Eko Puspoko Danramil 15 Kahayan Hilir sekaligus Kordinator Lapangan menuturkan informasi terkini pada TribunKalteng.com.

“Banjir sudah berangsur surut, pada Senin (22/11/2021) ketinggian air mencapai 62 Cm. Namun untuk sekarang kembali surut menjadi 58 Cm,” ungkap Denramil 15 Kahayan Hilir, Eko Puspoko.

Ia menambahkan, “kalau dihitung dalam 4 hari terakhir air sudah surut 30 Cm.”

Surutnya air membuat kendaraan tidak lagi mengantri panjang.

Camat Jabiren Raya Agustinuah, juga memberikan informasi mengenai banjir.

“Bersyukur hingga hari ini, banjir surut. Namun para pengendara tetap berhati-hati jika hendak melintas, karena bisa saja mogok akibat mesin kemasukan air,” ungkap Camat Jabiren Raya, Agustinuah.

Bahkan kendaraan roda empat atau lebih sudah dapat melintas.

“Namun untuk kendaraan roda dua masih harus menggunakan perahu untuk menyeberang,” ungkap Eko Puspoko.

Selain itu, petugas gabungan juga selalu memantau banjir selama 24 jam tanpa henti.

“Kita berada di posko lapangan selama 24 jam, namun bergantian. Sehingga dapat menjaga stamina dan energi, agar tidak sakit,” tutup Eko Puspoko. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved