Berita Kalteng

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Santai Tanggapi Ancaman Pembunuhan, Polda Tunggu Laporan Korban

Sugianto Sabran justru menilai pelaku pengancaman pembunuhan terhadap dirinya sedang dalam kondisi tertekan oleh kebutuhan hidup

Editor: Dwi Sudarlan
Dinas PUPR Provinsi Kalteng
Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran saat memantau Jalan Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau Trans Kalimantan Poros Tengah yang banjir, beberapa waktu lalu. Pekan lalu, seorang warganet mengancam membunuhnya melalui medsos, tetapi Gubernur Sugianto Sabran bersikap santai menanggapi ancaman itu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Gubernur Kalteng (Kalimantan Tengah) H Sugianto Sabran menanggapi santai ancaman pembunuhan terhadap dirinya melalui medsos.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran justru menilai pelaku pengancaman pembunuhan terhadap dirinya sedang dalam kondisi tertekan oleh kebutuhan hidup.

“Itu wajar, mungkin dia sedang banyak tuntutan kehidupan. Namun cukup disayangkan dengan kata-kata yang turut mengancam Presiden, sangat bertentangan dengan falsafah dan kepribadian kita sebagai orang Dayak,” ujar Sugianto Sabran dikutip dari keterangan tertulis Diskominfo Kalteng, Rabu (3/11/2021).

Ancaman pembunuhan terhadap Sugianto Sabran terlihat dalam postingan akun Facebook Hagai Kristian Ajoy pada Grup Penyedot, 24 Oktober 2021 pukul 16.37 WIB lalu.

Baca juga: Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran Geram di Saat Banjir, Praktik Pembalakan Liar Masih Terjadi

Baca juga: Gubernur Kalteng Imbau Pengusaha Besar Bantu Penyediaan Sembako untuk Warga saat PPKM

Baca juga: Gubernur Sugianto Sabran Jadikan Sukamara Sebagai Lokasi Pengembangan Tambak Udang Vaname

Berdasar pantauan Tribunkalteng.com, Rabu (3/11/2021) ancaman reaksi ratusan warganet melalui kolom komentar dan dibagikan puluhan kali.

Selang tiga hari kemudian, tepatnya 27 Oktober 2021 pukul 16.49 WIB di akun tersebut juga kembali tertulis ancaman pembunuhan.

Kali ini ancaman pembunuhan itu ditujukan kepada Presiden Jokowi. 

Beredar kabar, ancaman pembunuhan itu diduga terkait program hilirisasi yang dijalankan Gubernur Sugianto Sabran untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam.

Program tersebut bertujuan agar sumber daya alam di Kalimantan Tengah dapat ditingkatkan nilai gunanya sebelum dipasarkan ke luar dan mampu menyerap tenaga kerja setempat.

Gubernur Sugianto juga pernah menegaskan program hilirisasi itu semata untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng, bukan segelintir orang.

Sementara, Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Eko Saputro kepada pers mengatakan pihaknya masih menunggu ada-tidaknya laporan dari korban.

"Masih lidik dan seharusnya ada laporan dari korban. Sampai saat ini kami belum menerima (laporan korban)," ujar Eko. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved