Berita Kalbar
Pernah Alami ODGJ Anak Bunuh Ibu Kandung dan Tukang Pupuk di Sambas, Begini Kronologinya
BN (42) membunuh ibu kandungnya sendiri di i Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar, Selasa (19/10/2021) dan pernah alami ODGJ
TRIBUNKALTENG.COM, SAMBAS – Pernah menderita Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) selama 4 bulan lamanya sejak 2012 lalu Rumah Sakit Jiwa Kota Singkawang.
BN (42) tega membunuh ibu kandungnya sendiri dan seorang tukang pupuk di Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (19/10/2021).
Kedua korban mengalami luka bacok di bagian kepala hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Sementara Ibu pelaku meninggal di tempat kejadian, sedangkan pengantar pupuk sempat dibawa ke puskesmas terdekat namun tidak tertolong.
Selain dua korban meninggal dunia, ada juga dua orang lainnya turut menjadi korban dan menjalani perawatan medis.
Baca juga: Delapan Kendaraan Bermotor Terjaring Razia Balapan Liar Polres Bengkayang Kalbar
Baca juga: Begini Kronologi Tiga Terdakwa Warga Kalbar Penyelundup Narkoba Dihukum Mati
Bagaimana peristiwa ini terjadi? Berikut kronologi lengkapnya berdasarkan hasil penyelidikan sementara Sat Reskrim Polres Sambas.
Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 08.00 WIB, di Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Sambas telah terjadi peristiwa penganiayaan berat seorang anak terhadap ibu kandung.
Korban Meninggal Dunia
Korban meninggal dunia bernama Norlam (86). Petani di Dusun Perigi Nyatu RT14 RW 07, Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh.
Berdasarkan keterangan dokter umum Puskesmas Paloh, Norlam dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala.
Luka bacokan di atas kepala sebelah kiri, tempurung bagian atas kepala pecah akibat pukulan parang lebih dari satu kali.
Bagian belakang telinga robek, dagu luka, tangan sebelah kiri luka, tangan sebelah kanan patah dan dada lebam.
Adapun korban kedua adalah Behadi, (45), warga Dusun Mariana RT 10 RW 05, Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh.
Menurut penjelasan perawat di Puskesmas Pimpinan, Behadi meninggal dunia, dengan kondisi luka di bagian belakang kepala sebelah kiri.
Tulang kepala pecah disebabkan hantaman parang lebih dari satu kali hingga tembus sampai ke depan.