Kader PDIP Ini Tidak Terima Megawati Disebut Gulingkan Gus Dur: Copot Juru Bicara Partai Demokrat!
Dia mengaku tidak terima bahkan tersinggung atas ucapan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra
TRIBUNKALTENG.COM, TANGERANG - Tidak terima ketua umumnya Megawati Soekarnoputri disebut menggulingkan Gus Dur dari kursi kepresidenan, kader PDI Perjuangan Wanto Sugito meminta Partai Demokrat meminta maaf.
Wanto Sugito adalah ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan.
Dia mengaku tidak terima bahkan tersinggung atas ucapan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers, Minggu (3/10/2021).
Dalam konferensi pers itu, Herzaky sempat menyebut Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden keempat RI kala itu yakni Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca juga: Pengecut, Datang Berhadapan. Jantan Kamu!, Megawati Marah Presiden Jokowi Selalu Dihina.
Baca juga: Megawati Sebut Sahabat kepada Prabowo Subianto Picu Spekulasi Politik Koalisi Pilpres 2024
Baca juga: Partai Demokrat Versi KLB Pimpinan Moeldoko Belum Menyerah, Tantang Kubu AHY Adu Bukti di Pengadilan
Wanto Sugito langsung bereaksi keras terhadap pernyaan itu.
"Sebagai kader Banteng saya sangat tersinggung dengan pernyataan saudara Herzaky, Jubir Demokrat," tegas dia, Selasa (5/10/2021).
"Selain ngawur, Herzaky tidak paham sistem politik saat itu di mana MPR RI kedudukannya sebagai lembaga tertinggi. MPR itu terdiri dari DPR RI dan DPD RI. Jadi kalau mau main tuduh, harusnya ke Amien Rais, bukan ke Ibu Megawati," ujar Wanto.
Pernyataan Herzaky disebut Wanto tidak memiliki dasar yang jelas.
Karena itu, saran Wanto, daripada mengurusi partai lain, Partai Demokrat diminta menjelaskan kejanggalan kemenangannya di Pemilu 2009.
"Hasilnya, kader demokrat banyak yang korupsi karena semua ikut perilaku pempimpinnya yang selalu kedepankan pencitraan. Saya siap debat terkait dengan kecurangan Pemilu yang dilakukan Demokrat," kata Wanto.
Tak hanya itu, dia juga menuntut Partai Demokrat segera meminta maaf dan mengganti Herzaky selaku juru bicara Partai Demokrat.

Bagi kader banteng, Wanto menegaskan, bila harkat dan martabat ketua umumnya disentuh maka kader banteng yang militan akan bergerak.
“Atas dasar hal tersebut, saya berikan waktu kepada saudara Harzaky untuk meminta maaf. Jika tidak, maka karma politik akan terus melanda Demokrat seperti pengungkapan kasus narkoba, korupsi berjamaah yang melanda kader-kader muda, di mana banyak yang menyebut campur tangan putra kesayangan petinggi Demokrat tersebut," katanya.
"Antara Bu Mega dan Gus Dur itu terjalin persahabatan sejati, jadi jangan dipecah belah urusan politik. Sebaiknya Demokrat konsolidasikan saja internalnya daripada campur tangan ke Partai lain," imbuh Wanto.
Dia menjelaskan kader PDIP diajarkan prinsip Satyam Eva Jayate, yang berarti kebenaran akan menang pada akhirnya. Keyakinan ini pula yang mendorong PDIP terus menempuh jalur hukum, ideologi, kerakyatan dan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945.