Suku Dayak Kalimantan
Mengenal Sumpitan, Senjata Perang Berlumur Racun Adat Dayak yang Kini Jadi Olah Raga Tradisional
Pada masa lalu, sumpitan menjadi senjata berbahaya karena ujung anak sumpitan dilumuri racun yang bisa melumpuhkan hewan buruan atau musuh
Pelepah tersebut diraut dan dibentuk hingga menyerupai lidi berujung tajam.

Panjang sumpitan berkisar antara 1,5 - 2 meter.
Sedangkan anak sumpitan memiliki panjang antara 25 - 30 sentimeter.
Langkah pertama menggunakan sumpitan adalah memasukkan damek ke dalam lubang sumpitan.
Setelah sumpitan terisi, pengguna akan mengembuskan nafasnya dengan kencang dari pangkalnya.
Pengguna perlu mengetahui teknik napas yang benar agar damek dapat melesat dengan cepat dan mencapai target dari jarak jauh.
Mereka juga harus konsentrasi agar bidikan tepat mengenai sasaran.
Singkatnya, untuk menjadi pemain sumpitan yang baik diperlukan keahlian membidik dan kekuatan napas untuk mendorong damek dari sumpitan.
Perkembangan sumpitan Menurut Siahaan dan Sundhari, sumpitan kini tidak lagi digunakan untuk berperang dan berburu.
Seiring dengan perkembangan zaman, sumpitan kini menjadi permainan dan olahraga tradisional yang dimainkan untuk hiburan.
Senjata ini juga mengalami modifikasi agar lebih aman saat dimainkan, terutama bagi anak-anak.
Damek yang sebelumnya terbuat dari kulit enau dan berujung tajam dengan baluran racun, kini diganti dengan bulatan tanah liat yang lembek.
Anak-anak pun kini bisa dengan aman memainkan permainan tradisional asal Kalimantan tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sumpitan, Senjata Beracun yang Kini Jadi Alat Olahraga Tradisional"