Serangan KKB Papua ke Posramil Kisor Bermotif Sakit Hati, 4 Prajurit TNI Gugur Dibawa ke Sorong
Serangan brutal KKB Papua ke Posramil Kisor, Papua Barat yang menewaskan 4 prajurit TNI diduga bermotif sakit hati
Juru Bicara Komnas Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya menyebut Panglima kodap IV Sorong Raya Brigjen Deny Mos dan pasukannya bertanggung jawab dalam aksi tersebut.
"Panglima kodap IV Sorong Raya Brigjen Deny Mos dan pasukannya bertanggung jawab terhadap aksi penyerangan ini dan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni bertanggungjawab secara komando," kata Sebby melalui keterangan tertulis.
4 Prajurit Gugur
Dalam insiden tersebut, kata Pangdam, 4 orang prajurit gugur, dua orang luka bacok, dan 5 orang dalam kondisi aman
Keempat korban diketahui tewas bernama Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari dan Lettu Chb Dirman (Danposramil).
Adapun dua personel lainnya mengalami luka berat, yaitu Sertu Juliano dan Pratu Ikbal.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan para pelaku membawa senjata tajam.

"Diduga ini lakukan oleh kelompok separatis teroris, menggunakan senjata tajam," ujar Cantiasa, saat jumpa pers di Kodam XVIII/Kasuari, Kamis (2/8/2021).
"Saya selaku Panglima Kodam XVIII/Kasuari, langsung perintahkan Komandan Komando Resort Militer (Korem) 181 Praja Vira Tama, untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku," ungkapnya.
"Kalau dia berani bermain, maka kita harus hancurkan," tegas Cantiasa.
Selain itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bupati Maybrat dan Kapolda Papua Barat.
Sementara situasi di Maybrat, kini sudah mulai kondusif.
"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Papua Barat, agar tetap tenang. Sebagai Panglima Kodam XVIII/Kasuari, akan menjamin keamanan wilayah," imbuhnya.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menuturkan korban yang mengalami luka telah dirawat di rumah sakit di Sorong Selatan, Papua Barat.
"Rekan-rekan yang mengalami luka, sedang menjalani pengobatan di rumah sakit umum di Sorong Selatan," ujar Cantiasa, kepada sejumlah awak media, Kamis (2/9/2021).