Tadarus Al Quran

Tadarus Al Quran: Surah Al Hasyr, Ayat 21-24 Obat Segala Penyakit dan Amalan Mati Syahid

Ayat 21-24 Surah Al Hasyr yang dikupas dalam Tadarus Al Quran kali ini memiliki keistimewaan sabagai obat segala penyakit dan  amalan mati syahid

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Jateng
Ilustrasi surah Al Hasyr dalam Tadarus Al Quran kali ini, ayat 21-29 adalah obat segala penyakit dan amalan mati syahid 

TRIBUNKALTENG.COM - Ayat 21-24 Surah Al Hasyr yang dikupas dalam Tadarus Al Quran kali ini memiliki keistimewaan sabagai obat segala penyakit dan  amalan mati syahid.

Melalui Tadarus Al Quran disertai kajiannya, bisa diketahui keutamaan yang dimiliki surah-surah dalam Al Quran.

Karena itu sangatkah dianjurkan bagi sobat muslim untuk Tadarus Al Quran tiap hari, termasuk Surah Al Hasyr.

Surah Al Hasyr sangat luar biasa bila diamalkan secara istiqomah, terutama pada ayat 21-24.

Keutamaan ayat-ayat terakhir surah Al Hasyr yang memiliki 8 fadhilah atau manfaat dahsyat itu ada di dalam artikel ini.

Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Jinn Pengingat Bagi Manusia Bahwa Jin Juga Mengakui Kebesaran Allah SWT

Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Balad, Amalan Menjauhkan Diri dari Murka Allah dan Peroleh Kemuliaan

Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Waqiah, Amalan Menjauhkan dari Kemiskinan, Baca 14 kali Usai Sholat Ashar

Surah Al Hasyr merupakan surah ke-59 yang diturunkan setelah Surat Al Bayyinah.

Surah 24 ayat ini menjadi bagian dari surah madaniyah, karena diturunkan di Madinah.

Dalam Al Quran, Surah Al Hasyr menempati juz 28 tepatnya setelah Surat Al Mujadilah.

Surah Al Hasyr namanya diambil dari bacaan ayat ke-2.

Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Hasyr berarti pengusiran.

Selengkapnya simak bacaan Surah Al Hasyr lengkap Arab latin dan terjemahannya.

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Sabbaha lil lahi maa fiis samaawaati wa maa fiil ardhi wahuwal 'aziizul hakiim.

"Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَخۡرَجَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ مِن دِيَٰرِهِمۡ لِأَوَّلِ ٱلۡحَشۡرِۚ مَا ظَنَنتُمۡ أَن يَخۡرُجُواْۖ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَۚ يُخۡرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيۡدِيهِمۡ وَأَيۡدِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ فَٱعۡتَبِرُواْ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَبۡصَٰرِ

Huwal ladzii akhrajal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi min diyaarihim awwalil hasyri maa zhanantum an yakhrujuu wa zhannuu annahum maani'atuhum hushuunuhum minallahi fa ataahumullahu min haitsu lam yahtasibuu wa qadzafa fii quluubihimurru'ba yukhribuuna buyuutahum biaidiihim wa aidiil mu`miniina faa'tabiruu yaa uuliil abshaar.

"Dia lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka, mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan."

وَلَوۡلَآ أَن كَتَبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡجَلَآءَ لَعَذَّبَهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابُ ٱلنَّارِ

Wa laulaa an kataballahu 'alaihimul jalaa a la'adz dzabahum fiiddunyaa wa lahum fil aakhirati 'adzaabunnaar.

"Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka."

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ شَآقُّواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۖ وَمَن يُشَآقِّ ٱللَّهَ فَإِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Dzaalika bi annahum syaaqquullaha warasuulahu wa man yusyaaqqillaha fa innallaha syadiidul 'iqaab.

"Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul Nya, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman Nya."

مَا قَطَعۡتُم مِّن لِّينَةٍ أَوۡ تَرَكۡتُمُوهَا قَآئِمَةً عَلَىٰٓ أُصُولِهَا فَبِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَلِيُخۡزِيَ ٱلۡفَٰسِقِينَ

Maa qatha'tum min liinatin au taraktumuuhaa qaa imatan 'alaa ushuulihaa fabiidznillahi wa liyukhziyal faasiqiin.

"Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah, dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik."

وَمَآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡهُمۡ فَمَآ أَوۡجَفۡتُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ خَيۡلٍ وَلَا رِكَابٖ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُۥ عَلَىٰ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ

Wa maa afaa allahu 'alaa rasuulihii minhum fa maa aujaftum 'alaihi min khailin wa laa rikaabin wa lakinnallaha yusallithu rusulahuu 'alaa man yasyaa-u wallahu 'alaa kulli syai in qadiir.

"Dan apa saja harta rampasan (fai i), yang diberikan Allah kepada Rasul Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul Nya terhadap apa saja yang dikehendaki Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ كَيۡ لَا يَكُونَ دُولَةَۢ بَيۡنَ ٱلۡأَغۡنِيَآءِ مِنكُمۡۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

Maa afaa allahu 'alaa rasuulihii min ahlil quraa falillahi wa lirrasuuli wa lidziil qurbaa wal yataamaa wal masaakiini waabnissabiili kai laa yakuuna duulatan bainal aghniyaa i minkum wa maa aataakumurrasuulu fakhudzuuhu wa maa nahaakum 'anhu faantahuu waattaquullaha innallaha syadiidul 'iqaab.

"Apa saja harta rampasan (fai i) yang diberikan Allah kepada Rasul Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."

لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٰلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ

Lilfuqaraa il muhaajiriinal ladziina ukhrijuu min diiirihim wa amwaalihim yabtaghuuna fadhlaa minallahi wa ridhwaanan wa yanshuruunallaha wa rasuulahu uulaa ika humush shaadiquun.

"Juga bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar."

وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةٗ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةٞۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Waal ladziina tabau wauuddaara wal iimaana min qablihim yuhibbuuna man haajara ilaihim wa laa yajiduuna fii shuduurihim haajatan mimmaa uutuu wayu'tsiruuna 'alaa anfusihim wa lau kaana bihim khashaashatun wa man yuuqa syuhha nafsihii fa-uulaa-ika humul muflihuun.

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung."

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Waal ladziina jaa uu min ba'dihim yaquuluuna rabbanaaaghfir lanaa wali ikhwaaninaal ladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillan lil ladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufun rahiim.

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa, ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نَافَقُواْ يَقُولُونَ لِإِخۡوَٰنِهِمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَئِنۡ أُخۡرِجۡتُمۡ لَنَخۡرُجَنَّ مَعَكُمۡ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمۡ أَحَدًا أَبَدٗا وَإِن قُوتِلۡتُمۡ لَنَنصُرَنَّكُمۡ وَٱللَّهُ يَشۡهَدُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ

Alam tara ilaal ladziina naafaquu yaquuluuna la ikhwaanihimul ladziina kafaruu min ahlil kitaabi la in ukhrijtum lanakhrujanna ma'akum wa laa nuthii'u fiikum ahadan abadan wa in quutiltum lananshurannakum wallahu yasyhadu innahum lakaadzibuun.

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab, sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu, dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu. Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta."

لَئِنۡ أُخۡرِجُواْ لَا يَخۡرُجُونَ مَعَهُمۡ وَلَئِن قُوتِلُواْ لَا يَنصُرُونَهُمۡ وَلَئِن نَّصَرُوهُمۡ لَيُوَلُّنَّ ٱلۡأَدۡبَٰرَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ

La in ukhrijuu laa yakhrujuuna ma'ahum wa la in quutiluu laa yanshuruunahum wa la in nasharuuhum layuwallunnal adbaara tsumma laa yunsharuun.

"Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan."

لَأَنتُمۡ أَشَدُّ رَهۡبَةٗ فِي صُدُورِهِم مِّنَ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَفۡقَهُونَ

Antum asyaddu rahbatan fii shuduurihim minallahi dzaalika bi annahum qaumun laa yafqahuun.

"Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti."

لَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرٗى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ جُدُرِۢۚ بَأۡسُهُم بَيۡنَهُمۡ شَدِيدٞۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيعٗا وَقُلُوبُهُمۡ شَتَّىٰۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡقِلُونَ

Laa yuqaatiluunakum jamii'an illaa fii quran muhash shanatin au min waraa i judurin ba`suhum bainahum syadiidun tahsabuhum jamii'an wa quluubuhum syattaa dzaalika bi annahum qaumun laa ya'qiluun.

"Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti."

كَمَثَلِ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ قَرِيبٗاۖ ذَاقُواْ وَبَالَ أَمۡرِهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Kamatsalil ladziina min qablihim qariiban dzaaquu wa baala amrihim wa lahum 'adzaabun aliim.

"Mereka adalah seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih."

كَمَثَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ إِذۡ قَالَ لِلۡإِنسَٰنِ ٱكۡفُرۡ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيٓءٌ مِّنكَ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Kamatsalisy syaithaani idz qaala lil insaani ikfur fa lammaa kafara qaala innii barii un minka innii akhaafullaha rabbal 'aalamiin.

"Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti bujukan shaitan ketika dia berkata kepada manusia, kafirlah kamu, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata, sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam."

فَكَانَ عَٰقِبَتَهُمَآ أَنَّهُمَا فِي ٱلنَّارِ خَٰلِدَيۡنِ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ

Fakaana 'aaqibatahumaa annahumaa fiinnaari khaalidaini fiihaa wa dzaalika jazaa uzh zhaalimiin.

"Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim."

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Yaa ayyuhaal ladziina aamanuuut taquullaha waltanzhur nafsun maa qaddamat lighad, waattaquullaha innallaha khabiirun bimaa ta'maluun.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

Wa laa takuunuu kaal ladziina nasuullaha fa ansaahum anfusahum uulaa ika humul faasiquun.

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."

لَا يَسۡتَوِيٓ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِۚ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ

Laa yastawii ashhaabunnaari wa ashhaabul jannati ashhaabul jannati humul faa izuun.

"Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung."

لَوۡ أَنزَلۡنَا هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ عَلَىٰ جَبَلٖ لَّرَأَيۡتَهُۥ خَٰشِعٗا مُّتَصَدِّعٗا مِّنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَٰلُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ

Lau anzalnaa haadzaal qur aana 'alaa jabalin lara-aitahuu khaasyi'an mutashaddi'an min khasyyatillahi wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa li-nnaasi la'allahum yatafakkaruun.

"Kalau sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِۖ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Huwallahul ladzii laa ilaha illaa huwa 'aalimul ghaibi wasy syahaadati huwar rahmanur rahiim.

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ

Huwallahul ladzii laa ilaha illaa huwal malikul qudduusussalaamul mu`minul muhaiminul 'aziizul jabbaarul mutakabbiru subhaanallahi 'ammaa yusyrikuun.

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Huwallahul khaaliqul baari-ul mushau wiru lahul asmaa ul husnaa yusabbihu lahuu maa fiis samaawaati wal ardhi wahuwal 'aziizul hakiim.

"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Baca juga: Doa dan Dzikir Setelah Sholat Subuh untuk Membuka Pintu Rezeki Hari Ini

Baca juga: Kumpulan Doa Sehari-hari yang Wajib Dihafalkan dan Diamalkan oleh Keluarga Islami

Dari terjemahannya, Surah Al Hasyr memiliki beberapa kandungan makna

Di antaranya mengenai para ahli kitab yang dibenci Allah SWT, perintah takwa, hingga sikap muslim kepada umat non muslim.

Selanjutnya menerangkan kebesaran Allah SWT yang menciptakan alam semesta.

Disarikan dari berbagi sumber, ayat 21-24 surah Al Hasyr memiliki fadhillah dahsyat.

Fadhilah ayat 21-24 Surah Al Hasyr bila dibaca dan diamalkan secara istiqomah:

1. Obat dari Segala Macam Penyakit Kecuali Kematian.

Rasulullah Saw bersabda : Jibril pada saat itu menurunkan surat ini dia berkata padaku : Letakan tanganmu di atas kepalamu. Sebab sesungguhnya surat ini yakni obat dari macam penyakit kecuali kematian (HR Khatib Al Baqhadadi).

2. Terhindar dari Godaan Jin.

Abu Ayyub ra (Sahabat Rasulullah) berkata pada Jin : Maukah engkau memberitahu kami surat yang paling utama untuk melindungi diri kami dari gangguan jin ? Kemudian jin itupun menjawab : Doa paling utama dapat melindungi kalian dari gangguan kami yakni beberapa surat dalam Al Qur’an salah satu yakni surat Al Hasyr ayat terakhir (HR Ibnu Marduwaih).

3. Apabila Meninggal Dunia Maka Allah Menghapus Segala kesalahan 

Rasulullah SAW bersabda : Bagi siapa yang membaca surat ini pada ayat akhir, kalau ia meninggal ketika siang ataupun malam hari. Maka Allah akan menghapus segala kesalahan yang sudah diperbuatnya (HR Ibnu Marduwaih).

4. Meninggal dalam Keadaan Mati Syahid.

Rasulullah SAW memerintahkan pada lelaki yang sedang berbaring di tempat tidurnya, agar membaca surah ini ayat terakhir. Beliau bersabda: Jika engkau meninggal, maka engkau akan meninggal dalam keadaan syahid (HR Ibnu Sunni).

5. Doa Menjadi Mustajab (Makbul).

Rasulullah SAW bersabda pada Baro’ bin Azib r.a (sahabat setia Rasulullah SAW) : Jika engkau ingin doa menjadi makbul (diijabahi) Allah SWT. Maka bacalah sepuluh yang pertama yakni surah Al Hadid serta pada ayat terakhir Al Hasyr. (HR Ali Abdur-rahman).

Rasulullah SAW bersabda : Ismul A’dzom terdapat pada 6 ayat terakhir dari surah Al Hasyr (HR Ad Dailami).

6. Allah akan Mengirimkan 70.000 Malaikat Untuknya.

Rasulullah SAW bersabda : Bagi siapa membaca menimal 3x. Maka Allah SWT akan mengirimkan 70.000 malaikat untuk mendoakan keselamatan baginya hingga sampai sore tiba. Dan apabila dia meninggal pada siang itu, maka insyaAllah dia akan mati dalam keadaan syahid, serta bagi siapa yang membaca surat tersebut di sore hari, maka dia akan dalam keadaan seperti diatas hingga waktu pagi hari tiba yakni (mati dalam keadaan syahid) (HR Tirmidzi). 

7. Sebagai Jaminan Masuk Surga.

Rasulullah SAW bersabda : Bagi siapa membaca ayat terakhir tersebut pada saat pagi ataupun sore hari, apabila dia mati, maka insyaAllah dia akan masuk surga sebab dia (mati syahid) (HR Ibnu Baihaqi)

8. Dapat Mengejar Amalan yang Telah Terlewatkan.

Rasulullah SAW bersabda : Bagi siapa membaca surah ini pada ayat terakhir ketika pagi hari, maka dia sudah mengejar amalan yang sudah terlewatkan pada malam harinya. Dan begitu juga jika dibaca pada sore hari dia  telah mengejar amalan yang telah terlewatkan pada siang hari (HR Ibnu Dhoris). (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved