Doa dan Amalan

Doa-doa Nabi Nuh Bisa Diamalkan Tiap Hari, dari Doa untuk Orang Tua dan Doa Mohon Keselamatan

Doa-doa Nabi Nuh ini bisa diamalkan tiap hari, dari doa untuk orang tua hingga doa memohon keselamatan

Editor: Dwi Sudarlan
Bangka Pos/Istimewa
Ilustrasi berdoa, berikut doa-doa Nabi Nuh yang bisa diamalkan tiap hari dari doa untuk orang tua hingga doa mohon keselamatan 

TRIBUNKALTENG.COM - Doa-doa Nabi Nuh ini bisa diamalkan tiap hari, dari doa untuk orang tua hingga doa memohon keselamatan.

Nabi Nuh merupakan nabi ketiga dari 25 nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan manusia kepada agama Tauhid.

Nabi Nuh termasuk Rasul Ulul Azmi, yaitu rasul dengan ketabahan dan keteguhan hati yang luar biasa.

Diutus Allah berdakwah kepada umat Bani Rasib yang zalim.

Baca juga: Doa dan Amalan Memohon Rezeki dari Doa Nabi Sulaiman, Surah Al Waqiah dan Asmaul Husna

Baca juga: 15 Doa Harian dan Amalan yang Mudah Dihafal Agar Mudah Menghadapi Segala Masalah

Baca juga: Doa dan Amalan Menjenguk Orang Sakit dan Dihindarkan dari Segala Penyakit, Wasiat Rasulullah SAW

Nabi Nuh menjalankan masa kenabiannya hingga usia 950 tahun.

Disebutkan banyak umat Nabi Nuh yang membangkang dan tidak percaya Nabi Nuh sebagai utusan Allah SWT.

Namun, dengan penuh kesabaran beliau terus mengajarkan untuk menyembah Allah, meninggalkan maksiat, dan selalu berbuat kebaikan.

Berikut doa-doa Nabi Nuh semasa hidupnya, yang bisa kita amalkan tiap hari.

1. Doa memohon keselamatan

Allah juga selalu memberikan ujian dan cobaan bagi setiap nabi utusan-Nya, seperti Nabi Nuh dengan umatnya yang banyak memilih tidak bertakwa.

Dengan berserah diri kepada Allah, Nabi Nuh memohon untuk diberikan jalan pada setiap keputusan yang diambilnya dan juga memohon untuk diberi keselamatan.

Berikut doa Nabi Nuh memohon keselamatan.

قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِى كَذَّبُونِ فَٱفْتَحْ بَيْنِى وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِى وَمَن مَّعِىَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

"Qāla rabbi inna qaumī każżabụn Faftaḥ bainī wa bainahum fat-ḥaw wa najjinī wa mam ma'iya minal-mu`minīn."

Artinya: "Nuh berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka berilah keputusan antara aku dan mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin yang beriman bersamaku.'" (QS. Asy Syuara: 117-118).

2. Doa Nabi Nuh untuk orang tua dan orang lain

Meski umatnya tidak mau berimah kepada Allah, Nabi Nuh selalu mendoakan mereka agar mendapat ampunan dan dibukakan hatinya.

Tak hanya itu, Nabi Nuh juga selalu tidak lupa mendoakan  kedua orang tuanya,

Berikut doa Nabi Nuh untuk kedua orangtuanya dan orang lain 

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

Arab-Latin: "Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā."

Artinya:  "Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun orang yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran." (QS. Nuh: 28)

3. Doa terhindar dari orang zalim

Dikisahkan dalam Al-Quran Surat Al-Mu’minun ayat 26-28, Nabi Nuh AS memohon pertolongan kepada Allah SWT dari umatnya yang telah mendustakannya.

Allah SWT pun kemudian memerintahkan Nabi Nuh membuat kapal untuk para pengikutnya.

Setelah kapal itu selesai dibuat, Allah SWT mendatangkan banjir bandang dan menenggelamkan Bani Rasib.

Berikut doa Nabi Nuh dalam Surat Al-Mu’minun untuk meminta pertolongan dan keselamatan.

قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى بِمَا كَذَّبُونِ

"Qāla rabbinṣurnī bimā każżabụn."

Artinya: "Nuh berdoa, 'Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku." (QS. Al-Mu’minun: 26)

فَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِ أَنِ ٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَآءَ أَمْرُنَا وَفَارَ ٱلتَّنُّورُ ۙ فَٱسْلُكْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ ٱلْقَوْلُ مِنْهُمْ ۖ وَلَا تُخَٰطِبْنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۖ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

"Fa auḥainā ilaihi aniṣna'il-fulka bi`a'yuninā wa waḥyinā fa iżā jā`a amrunā wa fārat-tannụru fasluk fīhā ming kullin zaujainiṡnaini wa ahlaka illā man sabaqa 'alaihil-qaulu min-hum, wa lā tukhāṭibnī fillażīna ẓalamụ, innahum mugraqụn."

"Artinya: "Lalu Kami wahyukan kepadanya, 'buatlah bahtera (kapal) di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam kapal (bahtera) itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.'" (QS. Al-Mu’minun: 27)

فَإِذَا ٱسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى ٱلْفُلْكِ فَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى نَجَّىٰنَا مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

"Fa iżastawaita anta wa mam ma'aka 'alal-fulki fa qulil-ḥamdu lillāhillażī najjānā minal-qaumiẓ-ẓālimīn."

Artinya: "Dan apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera (kapal) itu, maka ucapkanlah: 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.'" (QS. Al-Mu’minun: 28). (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved