Varian Baru Covid 19
Varian Delta Virus Corona Lebih Cepat Menular dan Tingkat Kematian Lebih Tinggi, Ini Penjelasan Ahli
Lebih cepat menular dan tingkat kematian lebih tinggi, ini penjelasan ahli soal varian Delta virus corona
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Lebih cepat menular dan tingkat kematian lebih tinggi, ini penjelasan ahli soal varian Delta virus corona.
Gambaran sederhana jauh lebih bahayanya varian Delta virus corona ini adalah kecepatannya menyebar.
Selain itu daya infeksi varian Delta virus corona lebih luas dari varian sebelumnya.
Bila varian sebelumnya, dari 1 orang bisa menginfeksi 3 orang, maka varian Delta virus corona mampu menginfeksi 5 orang.
Baca juga: Viral di Medsos, Penonton Diduga Kesurupan Saat Saksikan The Conjuring 3, Film Sempat Dihentikan
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Rabu 15 Juni 2021, Hari Penting Gemini, Libra Segera Lunasi Utang Masa Lalu
Baca juga: Bonus Klub Liga 2 Indonesia RANS Cilegon FC Diumumkan 5 Menit Jelang Laga oleh Raffi Ahmad
Selain itu varian Delta virus corona akan berbahaya bila menyasar orang tua.
Dari kesemua itu bisa disimpulkan tingkat kematian akibat terpapar varian Delta virus corona juga lebih besar.
Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo menegaskan varian Delta memang memilki beberapa mutasi yang mengakibatkan virus memiliki protein yang bisa melekat lebih kuat dari varian sebelumnya.
“Karena lebih lekat, maka dampaknya secara biokimia, virus varian delta lebih efektif menginfeksi manusia,” ucap dia dalam podcast Kata Pak Ahmad.
Selain itu, karena varian delta lebih mudah melekat, maka berdampak pada penularan lebih mudah.
Ahmad Utomo memberi gambaran, jika varian orisinal dari Wuhan China sebelumnya bisa menginfeksi dua sampai tiga orang lain, varian delta ini dari satu orang bisa menularkan hingga lima orang lainnya.
Masalahnya lagi, orang-orang yang tertular varian delta ini tidak semuanya bergejala, sebab tergantung dari kondisi tubuh setiap orang.
“Pada anak muda kan relatif tidak mengalami gejala, tapi jika mereka bertemu orang tua, maka itu akan menjadi masalah,” ujarnya.
Meski demikian, dari sisi tingkat kesakitan atau morbiditas, belum ada bukti bahwa varian delta ini menyebabkan sakit yang lebih parah.
Tapi, karena varian delta lebih mudah menular, maka dengan presentase yang sama bisa menimbulkan angka kematian lebih tinggi.
“Ilustrasinya seperti ini, kita perkirakan yang meninggal sekitar 2-3 persen. Varian sebelumnya bisa membuat seribu orang terinfeksi, varian delta bisa membuat lima ribu orang terinfeksi. Nah bayangkan, sama sama 2 persen, tapi 2 persen dari seribu dan 2 persen dari lima ribu tentu hasilnya berbeda,” ucap Ahmad Utomo.
Hal tersebut juga berlaku untuk pasien yang perlu perawatan di rumah sakit.
Dengan varian Delta yang menular sangat cepat, maka jumlah pasien yang memerlukakan perawatan di rumah sakit juga jauh lebih tinggi.
Terkait hal itu, Ahmad Utomo menegaskan pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan 3 M dengan ketat, menghindari kerumunan, dan membatasi aktivitas di ruang tertutup.
“Jangan pernah abai, jangan pernah menggampangkan. Ini nyata terjadi. Kalau memang serius mau menyelamatakan NKRI, tolong lakukan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Jelaskan Bagaimana Varian Delta Virus Corona Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19"