Wow, Ruli Lamar Nurlela dengan Uang Jujuran atau Uang Panaik Rp 1,33 Miliar dalam Kotak Kaca
Lagi-lagi, uang jujuran atau uang panaik acara lamaran di Makassar, Sulawesi Selatan menjadi pusat perhatian
TRIBUNKALTENG.COM, MAKASSAR - Lagi-lagi, uang jujuran atau uang panaik acara lamaran di Makassar, Sulawesi Selatan menjadi pusat perhatian.
Betapa tidak, jumlah uang panaik atau uang belanja yang dibawa calon mempelai laki-laki sangat banyak.
Uang itu pun berupa uang tunai yang dibawa dalam kotak kaca.
Berapa jumlah uang panaik yang diberikan kepada calon mempelai wanita?
Baca juga: Dirawat di Rumah Sakit, Hotman Paris Mendadak Posting Soal Kematian di Akun IG, Apa yang Terjadi?
Baca juga: Sri Alami Luka Bakar dan Luka di Kepala Akibat Bacokan dan Siraman Air Panas Anak Kandungnya
Baca juga: Paling Cepat Cair 2 Juni 2021, Menkeu Sri Mulyani Terbitkan Surat Pemotongan Gaji Ke-13 PNS
Lebih dari Rp 1 miliar rupiah, tepatnya Rp 1,33 miliar. Wow...
Tak heran uang panaik fantastis itu pun menjadi pusat perhatian publik.
Pasangan kekasih yang menggelar acara lamara itu bernama Nurlela Ismail dan Ruli Astaman.
cara lamaran atau dalam adat Bugis disebut Mappettuada berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Jalan Andi Djemma Kota Makassar, Minggu (23/5/2021) siang.
Belum diketahui latar belakang kedua calon pengantin.
Dalam acara lamaran, moderator membacakan nilai uang panaik sebesar Rp 1,33 miliar.
Jumlah tersebut belum termasuk cincin perhiasan sebagai bentuk pengikat kedua calon pengantin.
"Alhamdulillah membawa uang hantaran sebesar Rp 1 miliar 33 juta rupiah," kata moderator.
Mappetuada adalah sebuah tradisi yang umumnya dilestarikan oleh suku Bugis Makassar sebelum melangsungkan pernikahan.
Tradisi dari Bugis Makassar ini dikenal dengan nama mappetuada atau pelamaran/peresmian penentuan pernikahan.
Jadi mappettuada berarti memutuskan perkataan tentang pernikahan.