Sidang Isbat 2021

Hari Ini Penentuan Idul Fitri 2021, Klik Link Live Streaming Sidang Isbat 1 Syawal 1442 H

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah, Selasa (11/5/2021).

Editor: Anjar
kemenag
Tampilan situs Kemenag RI yang akan menayangkan langsung sidang isbat penentuan 1 Syawal 1442 H, Selasa (11/5/2021) sore. 

Instagram Kemenag RI: https://www.instagram.com/kemenag_ri/

YouTube Kemenag RI: https://www.youtube.com/channel/UCg8r6lAzXP9OCyR0G1uBewg

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim mengatakan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.

Petugas dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan memantau hilal di lantai 7 Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, Senin (12/4/2021).

Dari pantauan tersebut, petugas tak dapat melihat hilal lantaran tertutup awan. Pemerintah melalui Kemenag RI telah memutuskan awal puasa atau 1 Ramadhan 1442 Hijriah di Indonesia jatuh pada Selasa (13/4/2021).

Tahap kedua, sidang isbat awal Syawal yang diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. Tahap ini digelar secara tertutup.

Ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan langsung oleh TVRI dan live streaming media sosial Kemenag.

Melansir pemberitaan Kompas.com, 21 Juli 2020, observasi atau rukyat merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam penetapan datangnya awal bulan baru kalender Hijriah.

Karena itu, pemaparan laporan hasil rukyat dari seluruh wilayah Indonesia akan selalu ada dalam setiap sidang isbat.

Biasanya, rukyat dilakukan pada tanggal 29, karena satu periode bulan Hijriah adalah berbeda-beda dan tidak bulat, sekitar 29,5 hari.

Baca juga: Warga India Ramai-ramai Lumurkan Air Kencing dan Kotoran Sapi ke Tubuh Agar Kebal Covid-19

Baca juga: Keutamaannya Sangat Besar, Baca Doa dan Dzikir Ini Setelah Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H

Nantinya akan ditentukan apakah satu bulan Hijriah harus digenapkan menjadi 30 hari atau disepakati menjadi 29 hari saja.

Apabila menjadi 30 hari, maka tanggal 1 bulan baru akan datang lusa dari hari observasi. Sementara jika hanya disepakati 29 hari saja, maka jika hari ini observasi, maka esok sudah masuk tanggal 1 bulan baru.

Untuk menentukan posisi bulan, ada sejumlah syarat harus memenuhi kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Satu di antara kriterianya adalah ketinggian Bulan minimal 2 derajat untuk seluruh wilayah negara anggota, jarak sudut Matahari dan Bulan minimal 3 derajat, atau umur Bulan minimal 8 jam setelah ijtima.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved