Berita Internasional
Kunjungi Korea Selatan, Menhan Prabowo Subianto Jadi Saksi Peluncuran Jet Tempur KF-X
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto akan menjadi salah satu saksi peluncuran jet tempur KF-X andalan baru Korea Selatan.
TRIBUNKALTENG.COM, SEOUL - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan. Prabowo akan menjadi salah satu saksi peluncuran jet tempur KF-X, andalan baru Korea Selatan.
Di negeri ginseng, Prabowo bertemu Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Chung Eui-yong, di Seoul.
Prabowo dilaporkan datang pada Jumat (9/4/2021) atas undangan pemerintah "Negeri Ginseng".
Ketua Umum Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu bakal menghadiri upacara yang menandai debut KF-X.
Baca juga: Pangeran Philip Wafat di Usia Jelang 100 Tahun, Rakyat Inggris Berduka
Baca juga: Ternyata Bisnis Ini Penyebab Pegawai KPK Curi Barang Bukti Emas Batangan 1,9 Kilogram
Diberitakan Associated Press, KF-X merupakan jet tempur pertama yang diproduksi oleh Korea Selatan.
Presiden Moon Jae-in memuji pesawat itu sebagai tulang punggung angkatan udara "Negeri Ginseng" di masa depan.
Jet tempur generasi terbaru ini dikembangkan oleh pabrika dirgantara Korea Aerospace Industries Ltd (KAI).
Dikutip Reuters, pesawat itu didesain menjadi alternatif lebih murah dari F-35 yang diproduksi AD.

"Era baru kemerdekaan dalam pertahanan dimulai," jelas Presiden Moon berdasarkan transkrip yang dirilis kantornya.
Presiden sejak 2017 itu berusaha mendongkrak industri pertahanan, salah satunya demi meningkatkan ekonomi negara lewat ekspor.
Namun di sisi lain, dia juga berusaha untuk mengurangi ketergantungan dari sekutu utamanya, AS.
KAI berencana melakukan tes darat pada tahun ini, dengan penerbangan perdana dimulai di tahun depan.
Seoul berencana mengganti sejumlah jet tempur F-4 dan F-5 yang sudah dimakan usia, maupun menggeber ekspor.
Presiden Moon menerangkan, angkatan udara Korsel akan mempunyai 40 unit KF-X pada 2028, dan 120 di 2032.
Ketika diterjunkan oleh militer negara tetangga Korea Utara itu, jet tempur tersebut dikenal sebagai KF-21 Boramae.
Korea Selatan dan Indonesia pada 2014 menyetujui pengembangan, dengan nilai proyek mencapai 7,5 triliun won (Rp 97,5 triliun).