Bom Bunuh Diri Makassar
Profil Brigjen Marthinus Hukom, Kepala Densus 88 Polri yang Tangani Bom Bunuh Diri di Makassar
Kepala Densus 88 Antiteror Brigjen Marthinus Hukum langsung turun tangan mengungkap kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar
- Penyidik Densus 88/Antiteror Polri
- Kabid Intel Densus 88/Antiteror Polri
- Wakadensus 88/Antiteror Polri (2015)
- Direktur Penegakan Hukum BNPT (2017)
- Wakadensus 88/Antiteror Polri (2018)
- Kadensus 88/Antiteror Polri (2020)
Sosok otak di balik ledakan Bom Gereja di Makassar
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu malam.
Menurut dia, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
"Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin," kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah organisasi teroris yang berafiliasi ke ISIS.
Baca juga: Gegana Mabes Polri Datangi Rumah Petinggi KAMI Ahmad Yani, Polisi: Diduga Bom Palsu
Baca juga: Ketagihan Nonton Aldebaran dan Andin di Ikatan Cinta Setelah Dikucilkan Tetangga dan Teman Kantor
Di balik organisasi itu ada seorang yang menjadi mastermind-nya atau dalangnya.
Mabes Polri mengungkap masih mengejar seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.
Penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas'ud itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).