Viral Anak SD dan Ibu Menangis Diduga Karena Dibully, Ternyata Begini Kejadiannya
Postingan tersebut diberikan narasi jika anak SD dan perempuan yang diduga orangtuanya tersebut menangis lantaran dibully karena masalah ekonomi.
Uun juga berpesan kepada siapapun ketika mendapatkan informasi atau kabar bisa dicek kembali kebenarannya.
Serta jangan langsung percaya dan menyebarkan ke yang lain melalui media sosial.
"Jangan langsung komentar atau gimana, cerdas dalam menerima informasi," tutupnya.

Pesan Psikolog
Melihat masih adanya kasus bullying di sekolah-sekolah, seorang Psikolog Anak dan Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi memberikan tanggapan.
Menurutnya hal-hal yang perlu dilakukan orang tua dalam menyikapi anak yang menjadi korban bully di sekolah.
Adib mencontohkan, seorang anak yang seharusnya masih berada di TK sebaiknya tidak dipaksakan masuk SD.
Menurut Adib, seorang anak memang harus bersekolah sesuai dengan usianya.
"Anak kalau masuk sekolah ya harus sesuai dengan usianya," ujar Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (9/12/2019).
Psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan, itu menyampaikan, jika seorang anak bersekolah tidak sesuai dengan usianya, maka memungkinkan anak tersebut mengalami bullying.
Hal itu juga disebabkan oleh faktor perkembangan psikologis yang belum matang.
"Contoh nih anak harusnya masuk SD usia 7 tahun tapi usia 6 tahun sudah masuk SD, nah itu bisa jadi sebab bullying karena belum matang secara perkembangan psikologisnya," jelas Adib.
Adib menyarankan orang tua untuk tidak memaksakan kehendak dalam menyekolahkan anaknya.
"Perlu dipertimbangkan, kalau anak masih cocok di TK ya harusnya di TK," tegasnya.
Menurut Adib, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kondisi anaknya.