Bocah 12 Tahun yang Dikurung di Kandang Ayam Tanpa Busana, Ini Alasan Orang Tua
Kandang ayam berukuran 1x0,5 meter milik Hamzah (40), sejak beberapa waktu lalu sudah berubah fungsi.
Selain itu kata Latifah, anaknya jika dilepas, suka memakan apa saja yang ada di sekitarnya dan bisa membahayakan.
"Pernah sekali Efendi luput dari perhatian kami, dia justru hilang dan baru ditemukan di kuburan belakang rumah," ujar Latifah sembari matanya berkaca-kaca.
Tidak hanya itu, Latifah mengutarakan, anaknya diletakkan di tempat tersebut sejak berusia empat tahun ketika Efendi baru belajar merangkak.
Artinya sudah sembilan tahun Efendi merasakan dikurung di tempat tersebut ketika Latifah hendak pergi ke sawah.
Hingga saat ini Latifah mengaku masih belum ada perhatian dari pemerintah setempat.
Ia berharap ada bantuan yang peduli terhadap kondisi anaknya tersebut.
"Karena kami keterbatasan ekonomi, kami tidak mampu untuk membawa anak kami berobat secara terus menerus," ucapnya.
"Kami berharap ada relawan yang peduli terhadap anak saya untuk berobat. Biar anak saya bisa sembuh total. Semoga ada keajaiban," tutupnya sembari mengusap air mata.
Tak Bisa Jalan dan Bicara
Efendi (12), bocah asal Dusun Bringin, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, dikurung orangtuanya di dalam bekas ayam agar tak pergi dari rumah.
Latifah (36), ibu kandung Efendi menceritakan, sejak masih bayi, Efendi tumbuh seperti bayi pada umumnya.
Namun, ketika usianya menginjak tiga tahun, Efendi tidak kunjung bisa berjalan dan tidak bisa bicara.
"Dia hanya merangkak kemana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," ujar Latifa, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jumat (4/10/2019).
Sebagai anak ketiga, Efendi paling banyak mendapat penjagaan dari kedua orangtuanya.
Sebelum dikurung di dalam bekas kandang ayam, Efendi ditempatkan di dalam surau.