5 Hari Dikubur, Mbah Pani Tetap Shalat, Begini Caranya Mengetahui Waktu Sembahyang
Selama lima hari lima malam, Supiani alias Mbah Pani dikubur dalam liang tanah layaknya mayat.
Editor:
Mustain Khaitami
Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Mbah Pani yang telah tuntas menjalani ritual topo pendem dikeluarkan dari liang pertapaan, Jumat (20/9/2019) sore.
Hal ini disampaikan Sutoyo, Carik Desa Bendar sekaligus tetangga Mbah Pani, ketika diwawancarai pada Senin (16/9/2019) lalu.
"Dia selalu di musala. Setiap waktu salat dia azan. Salat lima waktu selalu di musala," ujarnya.
Suyono, anak tiri Mbah Pani, menyadari, di samping yang mendukung, pasti banyak masyarakat di luar sana yang tidak setuju dengan ritual yang dilakoni bapaknya.
Untuk itu, mewakili pihak keluarga, ia meminta maaf.
"Kami minta maaf kalau ada yang tidak sepaham. Niat beliau hanya ingin meningkatkan ketakwaan pada Allah. Kasihan beliau," ujarnya, Sabtu (21/9/2019). (Mazka Hauzan Naufal)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com
Rekomendasi untuk Anda