Kisah Inspiratif

Ditipu Pembeli Pakai Uang Palsui, Reaksi Nenek Buta 71 Tahun Ini Viral

Hidup sebatang kara tanpa anak maupun keluarga di usia senja, Nid memenuhi kehidupan hidup dengan berjualan.

Editor: Mustain Khaitami
Facebook I Am Eat
Nenek Nid berjualan roti 

TRIBUNKALTENG.COM - Hidup sebatang kara tanpa anak maupun keluarga di usia senja, Nid memenuhi kehidupan hidup dengan berjualan.

Dengan kondisi fisik yang telah renta, wanita asal Thailand yang buta ini mengais rezeki dengan menjual roti sobek di sebuah toko roti terkenal yang erada di kawasan Bangkok.

Namun kisah seorang wanita bernama Nid ini menjadi viral setelah diunggah di halaman Facebook komunitas pecinta kuliner bernama 'I Am Eat'.

Nid merupakan wanita asal Thailand yang telah berusia 71 tahun.

Nid terpisah dari semua saudaranya ketika sang ibu meninggal dunia.

Sendiri dan Hidup Telantar, Nenek Mariam Kini Dirawat Pihak Keluarga

Laporkan Pelaku Pembakar Lahan! Ada Hadiah Uang Disiapkan Kapolres Bartim

Viral Video Polisi Tolong Wanita Gendong Jenazah Bayi Sambil Jalan Kaki, Ternyata Begini Faktanya

Namun tragedi yang ia alami tak membuat Nid menyerah pada keadaan.

Demi bisa menyambung hidup, Nid rela tetap bekerja meski usianya tak lagi muda.

Sehari-hari, Nid menjual roti sobek di sebuah kawasan di Bangkok, Thailand.

Nid mengambil roti dagangannya dari sebuah toko roti terkenal yang berada di Distrik Bang Phu.

Ia lalu membawa roti-roti itu ke lapak miliknya sendiri dan mulai berdagang sejak pukul 7 pagi.

x
Nenek Nid menjual roti

Tempat berjualan Nid hanyalah berupa dua buah meja yang ditata dalam satu baris.

Roti-roti dagangan Nid lalu ditata di atas kedua meja tersebut.

Saat rata-rata orang masih terlelap tiodur, Nid telah siap mencari rezeki.

Ia menjual rotinya dengan harga 50 Bath tiap potong.

Dari harga tersebut, Nid mendapat keuntungan sebesar 5 Bath.

Dagangan Nid biasanya akan habis pada pukul 2 siang sampai 4 sore harinya.

Namun meski Nid sudah mengambil keuntungan yang tak seberapa, masih saja ada orang yang begitu tega padanya.

Tak jarang para pembeli yang tidak punya perasaan menipu Nid.

Mereka memanfaatkan kondisi fisik Nid yang memang kurang sempurna.

Ya, kedua mata Nid memang buta hingga ia tak bisa melihat.

Mengetahui hal ini, beberapa pembeli justru dengan sengaja membayar dengan jumlah yang tak semestinya.

Bahkan ada beberapa yang memberi Nid uang palsu, atau mengambil roti tanpa membayar.

Meski begitu, Nid tak pernah mengeluh.

Para pelanggannya menyebut Nid adalah penjual yang murah senyum.

Meski kondisinya serba terbatas, Nid tak pernah lupa menyunggingkan senyum di wajahnya.

Cerita tentang Nid ini lantas viral di media sosial.

Hingga artikel ini dimuat, postingan soal Nid sudah dibagikan 6 ribu kali.

Ratusan komentar juga menanggapi unggahan itu.

Banyak netizen yang memberikan dukungannya untuk Nid.

"Aku melihatmu, tapi aku akan menangis. bibi saya berjuang begitu banyak. Aku mendukungmu."

"Saya berharap anda menjadi penjual yang baik. Saya berharap anda memiliki banyak dukungan. Penjualan yang bagus setiap hari."

"Aku akan menghibur kamu. Jika ada kesempatan, saya akan pergi untuk mendukung anda."

"Saya berharap bibi saya menjual dengan baik setiap hari.
Kalau sempat keliling aku ikut mendukung tante."

"Bibi sudah lama menjual ini. Aku sering membelinya."

"Mari kita pergi untuk membantu bibi."

"Aku bersorak untuk bibi. Jika aku pergi, aku akan pergi untuk mendukung."

(TribunStyle.com/Galuh Palupi)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved