Bayi Doyan Minum Kopi Sejak Usia 6 Bulan, Ternyata Bukan Miskin, Tinggal di Rumah Layak

Anita menjelaskan setiap ingin tidur, putrinya itu selalu merengek untuk dibuatkan kopi terlebih dahulu.

Editor: Mustain Khaitami
Kompas.com/Junaedi
Bayi Doyan Ngopi Sejak Usia 6 Bulan, Ternyata Bukan Miskin, Tinggal di Rumah Layak 

TRIBUNKALTENG.COM - Bayi yang kini berusia 14 bulan ini punya kebiasaan yang tidak biasa.

Bukannya doyan minum susu, bayi berasal dari Desa Tonro Lima, Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu dalam sehari bisa mengonsumsi lima gelas kopi atau setara dengan 1,5 L.

Anita, ibu kandung Hadijah Haura tega memberikan anaknya kopi setiap hari karena mengaku tak mampu membeli susu.

Pemberian kopi dalam dot itu dilakukan Anita sejak Hadijah Haura berusia 6 bulan.

Kini, usia anak pertama pasangan Anita dan Sarifuddin itu sudah menginjak 14 bulan.

Liverpool Keok Dua Gol Tanpa Balas dari Tuan Rumah Napoli di Grup E Liga Champions 2019-2020

Wasiat BJ Habibie Sebelum Tutup Usia, Sebut Soal Ini di Hadapan Anak dan Cucunya

Viral Video Polantas Nemplok di Kap Mobil, Begini Ekspresi Pengemudi Saat di Kantor Polisi

Anita dan Sarifuddin mengaku tak mampu membeli susu untuk anaknya karena terbatas biaya.

Mereka sehari-harinya bekerja sebagai buruh kupas kopra dengan gaji Rp 20 ribu per hari.

Saat bekerja berdua, mereka akan mengantongi uang maksimal Rp 40 ribu yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun saat kopra kosong, mereka berdua akan menganggur sambil menunggu bahan baku.

Jika musim panen tiba, sang suami, Sarifuddin akan beralin profesi menjadi buruh angkut padi karena upahnya lebih besar.

Pendapatan yang didapatnya itu tak mampu membeli susu.

"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (14/9/2019), dikutip dari Kompas.com.

Namun kondisi ekonomi keluarga naita dan Sarifuddin diungkap oleh Sarifuddin Kepala Dusun Bulung, Desa Tonro Lima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sarifuddin membantah warganya miskin sehingga tak mampu membeli susu.

Menurut kepala desa, orangtua Hadijah Haura itu juga tinggal bersama nenek Hadijah.

Rumah yang ditinggali mereka juga termasuk layak.

Nenek dari Hadijah bukan termasuk golongan warga miskin.

"Tidak miskin ini. Kalau pekerjaan saya akui hanya buruh kupas kopra," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019) sore.

Tingkah Hadijah

Hadijah Haura kerap membuat kedua orangtuanya tak bisa tidur lantaran balita ini aktif bermain sendiri.

Anita menjelaskan setiap ingin tidur, putrinya itu selalu merengek untuk dibuatkan kopi terlebih dahulu.

Jika tak diberikan kopi, maka balita 14 bulan itu tak akan bisa tidur.

"Ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita.

Meski mengonsumsi kopi, pertumbuhan fisik bayi itu seperti anak normal lainnya.

Hadijah tergolong anak yang super aktif.

Waspada Bahaya Minum Kopi Bagi Bayi

Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman mengatakan, pihaknya telah mengunjungi anak tersebut dan memberi bantuan berupa biskuit dan susu.

Dinkes juga telah memberikan pemahaman kepada orangtua anak tersebut agar tidak lagi memberi kopi.

"Karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula," jelasnya.

Sementara itu dikutip dari id.theasianparent.com, kebiasaan mengonsumsi kopi khususnya untuk bayi harus diwaspadai.

Kafein yang terkadndung dalam kopi berisiko menimbulkan efek samping di masanya mendatang.

Anak yang minum kopi atau minuman berkafein sejak usia dua tahun saja sudah rentan mengalami obesitas dan depresi.

Anak kecanduan makanan manis dan berisiko membuat berat badan meningkat.

Selain itu faktor kebiasaan juga akan mempengaruhi kualitas tidur.

Berikut beberapa dampak negatif mengonsumsi kopi bagi bayi dan balita di antaranya, sulit tidur, kerusakan gigi, nafsu makan menurun, kerusakan tulang, membuat anak hiperaktif.

Bayi atau balita masih membutuhkan nutrisi esensial untuk perkembangannya.

Seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan serat.

Sementara kopi tidak menalurrkan cukup vitamuin dan mineral secara esensial. (Tribunjabar.com/Fidya Alifa Puspafirdausi)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved