Siswi SMA Diduga Dijual Orang Tuanya, Sang Ibu Selalu Siapkan Kamar Tiap Kali Kakek ZA Datang

Korban tidak dapat berbuat banyak saat berada dalam kamar, pelaku selalu membawa pisau dan mengancam akan membunuh korban saat melawan.

Editor: Mustain Khaitami
World of Buzz 
Ilustrasi 

Hal ini digunakan untuk meminta pihak panti agar bisa bertemu korban, sebab, kata dia, korban sejak berada di panti tidak mau bertemu orangtuanya.

Alasan tersebut membuat korban ditemani pihak panti ke rumah korban, namun ternyata kakek korban dalam keadaan sehat.

Karena dirasa penanganan hukum yang dilakukan Polres Kupang terkesan lamban. Akhirnya pihak keluarga besar pun melaporkan ke Polda NTT.

Menurut Chornelis, Polres Kupang mengaku kurangnya saksi dalam pengungkapan kasus tersebut.

"Kami sudah ke Polres Kupang tapi bilangnya kurang saksi. Nah. Kalau orang yang diperkosa harus ada saksi?," ujarnya.

Akhirnya, keluarga besar pun ke Polda NTT, Kamis (27/6/2019) sore untuk mengadukan peristiwa yang dialami SM, siswi SMA ini.

Kuasa hukum keluarga korban, Dedy S Jehapay SH meminta Polda NTT segera mengambil alih penanganan kasus tersebut dan meminta tindakan hukum serta segera memeriksa penyidik yang menangani perkara ini.

Te'o (tante, dalam bahasa Rote) korban, Weli Mesak (37) menginginkan kasus yang menimpa keponakannya ini segera dituntaskan.

Menurutnya, orangtua korban tidak lagi perduli dengan keadaan anaknya.

Orangtua korban yakni ayah korban yang juga saudara laki-lakinya, LJM dan istrinya, YVL.

"Karena orangtuanya tidak peduli. Kalau tidak urus anak ini, mau ke mana? Dia mau bersalin ke mana? itu keponakan kandung saya," ujarnya.

Adik SM Diduga Turut Jadi Korban Budak Seks

Dalam kesempatan itu, menurut penuturan korban pada tantenya, adik perempuan korban mengaku juga dipaksa orangtua untuk menggantikan kakaknya melayani kakek ZA.

Adik kandung korban berinisial F, baru duduk di bangku SMP kelas VII.

"Keterangan dari korban saat bai (kakek) ada sakit, adiknya bisik ke kakaknya (korban), bilang 'kakak jalan tapi saya jadi korban. Bapak suruh saya ganti kakak'. Anak masih SMP kelas 2," cerita Weli.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved