Kisah Inspiratif
Hidup Sebatang Kara, Sarmiskam Tinggal Satu Atap Bersama Empat Kambing
Terbuat dari kayu. Beralaskan tanah. Didalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.
Sebelum tinggal dikandang kambing, Sarmiskam sebenarnya pernah memiliki rumah. Bantuan untuk korban gempa tahun 2006 silam. Namun ia enggan menempati karena alasan terlalu bagus.
Rumah itu akhirnya telah tiada. Ia mengaku lebih nyaman dan memilih menetap di kandang ternak. Bersama empat kambing titipan dari tetangganya, Sogiran.
3. Bekerja sebagai Pemulung
Kebutuhan makan sehari-hari, Sarmiskam sering mendapatkan bantuan dari warga setempat. Namun bukan berarti dia tak mau berusaha.
Setiap hari Sarmiskam bekerja sebagai pemulung.
Ia berkeliling jalan kaki mencari rongsokan. Hasilnya, terkadang mendapatkan uang Rp 30 ribu. Uang tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup dan biaya kesehatan.
4. Tidur Bersama Empat Kambing
Setiap hari Sarmiskam tidur di kandang kambing. Bersama empat kambing peliharaan.
Kandang tempat tinggalnya sangat sederhana. Seperti kandang ternak pada umumnya.
Terbuat dari kayu. Beralaskan tanah. Didalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.
Tidak ada barang elektronik apalagi perabotan mewah. Tidak ada dapur.
Kebutuhan memasak mengandalkan bantuan dari tetangganya. Kandang itu dibuat sederhana. Beberapa bagian bahkan tampak dibiarkan begitu saja terbuka.
5. Hidup Sebatang Kara
Sebelum menetap dan tinggal di kandang kambing, Sarmiskam pernah beristri. Tapi tidak memiliki anak. Kini, ia bersama istrinya telah lama berpisah. Ia hidup sebatang kara dan menempati kandang kambing. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia. ( Tribunjogja.com | Ahmad Syarifudin )
• 15 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Nenek Imange Hidup dari Belas Kasih Tetangga
• Demi Menghentikan Tangis, Bayi 1,8 Tahun Tewas Ditikam di Perut dan Rahang Oleh Kakak Angkatnya
• Istri Dijajakan Layani Hubungan Seks Bertiga, Suami Pasang Tarif Rp 3 Juta
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com