Siswa Kelas 2 MTs Bobol Situs NASA dan Bank, Putra Aji Adhari tak Tergoda Ambil Uang Miliaran
Hanya dalam waktu tiga menit, situs NASA (National Aeronautics and Space Administration) dibobol.
TRIBUNKALTENG.COM, CILEDUG - Hanya dalam waktu tiga menit, situs NASA (National Aeronautics and Space Administration) dibobol. Sedangkan situs milik lembaga pemerintah, ternyata justru lebih gampang.
Demikian diungkap Putra Aji Adhari. Dia serius menceritakan pengalamannya membobol situs NASA dan lembaga pemerintahan di Indonesia. Parahnya, si pemilik tak responsif.
Usianya baru 15 tahun, tapi hal biasa membobol situs-situs resmi semisal NASA, BCA, Bank Mandiri, Bank Jateng dan lain sebagainya.
Ia tercatat sebagai siswa kelas dua madrasah tsanawiyah yang tinggal di sebuah rumah di gang sempit di Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
• Hacker Rusia Disebut Masuk Pilpres Indonesia, Perang Algoritma di Media Sosial
• Ratusan Kilogram Beras Disita Polres Kotim, Diduga Jenis Medium Dioplos Dalam Karung Merek Terkenal
• Jelang Isra Miraj 2019 pada 27 Rajab, Ini Amalan Dzikir yang Diajarkan Nabi Ibrahim AS
Sosok pendiam ini mendapuk dirinya sebagai white hat hacker dan hanya melakukan penetration test di situs-situs tersebut.
"Web instansi pemerintah itu memang bugnya gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalo aku report bug," ujar Putra Aji Adhari kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Senin (4/1/2019).
Penetration test yang dilakukan Putra Aji Adhari sebatas mencoba masuk ke situs tertentu dan menemukan mana yang bisa disusupi hacker jahat.
"Makanya kalo aku mau lapor bug situs pemerintah lewat BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," sambung bungsu dari empat bersaudara ini.
Ia menyayangkan lambannya respon badan atau komisi negara menanggapi laporannya mengenai bug di dalam situs mereka.
Tak jarang Putra Adi Adhari selalu melaporkan temuan bug yang mudah disusupi kepada BSSN.
Biasanya, sebelum memasuki target situs tertentu, Putra Adi Adhari akan melihat dulu, mempelajari developernya.
"Biasanya tiga menit," ujar dia.
Belum lama ini, putra pasangan Darso dan Saanah memasuki situs resmi KPU RI yang di dalamnya terdapat data daftar pemilih untuk Pemilu 2019.
Menurut dia situs resmi KPU RI mempunyai sistem pertahanan yang lemah.
Ia pernah menganalisis sistem keamanan situs KPU RI bulan lalu sampai masuk ke dalam database yang isinya nama penduduk semua daerah.