Gempa Donggala dan Palu

NASA Temukan Pemicu Likuifaksi Palu, Ini Fakta Terbaru Gempa Palu yang Bikin Ilmuwan Kaget

Temuan fakta terbaru bencana gempa Palu, 28 September 2018, diungkap Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) di Pasadena, California, AS.

Editor: Mustain Khaitami
EPA
Kelurahan Petobo di Palu merupakan salah satu daerah yang mengalami likuifaksi 

Ilmuwan terkejut oleh kecepatan gempa di Palu yang sangat konstan, mengingat bentuk sesar di Sulawesi Tengah sendiri.

Selama ini ilmuwan meyakini gempa bumi berkecepatan tinggi alias supershear hanya terjadi pada sesar yang berbentuk lurus sehingga tidak menciptakan banyak rintangan bagi pergerakan gempa bumi.

KESAKSIAN PARA KORBAN SELAMAT

Rumah amblas ke dalam tanah, lalu naik ke permukaan hingga dua meter, aspal seperti dipelintir, tanah menggunung setinggi lima meter dan mengeras dalam 14 hari setelah fenomena likuifaksi di Petobo, Palu.

Kini yang selamat kembali ke bekas rumah mereka, mencari barang-barang yang masih bisa digunakan.

Gundukan tanah bagai bukit bercampur puing bangunan di atas area seluas 180 hektare merupakan medan yang tidak bersahabat lagi bagi Hasnah Hamid, ibu empat anak, yang selamat dari musibah itu di Petobo.

Rumahnya sulit ditemukan, karena sudah bercampur dengan tanah yang mengeras.

Hasnah mengikuti jejak eskavator yang lebih aman untuk dipijak. "Sudah tidak ada pohon, tertelan lumpur," katanya.

Hasnah membuka payungnya, melindungi dirinya dari teriknya sinar matahari.

Alat berat itu sejak 1 Oktober lalu beroperasi untuk membelah gundukan lumpur yang menelan ribuan rumah dan kendaraan, membuat jalan baru agar proses pencarian korban lebih mudah.

Hasnah selamat karena ia tidak berada di rumahnya saat bencana itu terjadi.

x
Kondisi di Petobo, rumah-rumah amblas ke dalam tanah, lalu naik ke permukaan hingga dua meter, aspal seperti dipelintir/BBC NEWS INDONESIA.

"Sore itu berada di Tolitoli, saat gempa terasa, saya baru tahu rumah hancur malamnya, akhirnya ke Palu pukul delapan malam, jalur Kebun Kopi terputus, sehingga baru sampai rumah paginya." Kata Hasnah sambil berjalan dan menerka letak rumahnya.

Suami dan anaknya berada di dalam rumah.

Ketika merasakan gempa, mereka langsung lari keluar rumah dan menyelamatkan diri.

"Suami saya bilang, tanah seperti bergelombang dan retak," tambah Hasnah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved