Kader PSI Sulsel Mundur Massal, Tak Transparan Hingga Larangan Berpoligami Jadi Penyebab
Salah satu kader PSI, Aditya Putra mengungkapkan penyebab ia bersama rekan-rekannya mundur sebagai kader PSI.
"Saat ini sudah ada pengganti sehingga ybs mengundurkan diri untuk proses organisasi selanjutnya. Dia caleg propinsi," ungkapnya.
Fadhli menambahkan, selama ini Ridwan tidak bergerak di Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulsel, Gowa dan Takalar.
"Selama ini juga tidak bergerak, tapi 8 caleg lain di dapilnya bergerak semua. Kita tidak terlalu khawatir dampak elektoralnya," jelasnya.
Mundur Gegara Larangan Poligami
Salah satu kader PSI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nadir Amir, memilih mundur dari PSI.
Nadir Amir mundur karena tidak setuju larangan poligami oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie.
"Pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum di Festival 11 kemarin di Surabaya itu sangat kontroversial bagi saya, terus terang saya menolak.
Alasan pertama karena poligami sudah ada pada zaman nabi," katanya dalam keterangan tertulis ke Tribun Timur, Kamis (13/12/2018).
"Alasan kedua karena Bapak saya sendiri sampai sekarang punya istri 4. Jelas itu poligami.
Maksud saya ya kalau tidak mau atau tidak suka, tidak usah di larang-larang kadernya untuk menolak poligami," ujarnya menambahkan.
Nadir Amir yang dikonfirmasi via telepon selulernya membenarkan surat keterangan tertulis itu.
Dia siap mempertanggungjawabkan langkahnya itu.
Nadir Amir merupakan Ketua DPC PSI Kecamatan Cina Kabupaten Bone yang juga Calon Anggota DPRD Bone nomor urut empat di Daerah Pemilihan (Dapil) 2.
Dia merupakan mantan Presiden Mahasiswa BEM Polinas Makassar. Alumni SMKN 1 Watampone ini juga merupakan pengurus Kepmi Bone.
Ketua DPW PSI Sulsel Fadhli Noor mengatakan alasan Ketua Umum PSI Grace Natalie menolak poligami karena merugikan perempuan.
"Berdasarkan riset dari berbagai lembaga, baik dari LBH APIK, poligami ini banyak tidak menguntungkan untuk kaum perempuan," katanya.