Info Sehat

Makan Terburu-buru Berisiko Kesehatan, Mulai Berat Badan Sampai Gangguan Perut

Ketika pekerjaan menumpuk, banyak orang makan terburu-buru agar bisa memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Editor: Mustain Khaitami
BARIATRIC COOKERY
Ilustrasi 

2. Kenaikan berat badan

Otak dan perut bekerja bersama untuk mengendalikan nafsu makan, dan proses ini tidak instan.

Faktanya, perut perlu waktu sekitar 20 menit untuk berkomunikasi dengan otak bahwa kita sudah cukup makan.

Jika makan terlalu cepat, maka akan menimbun kalori sebelum tubuh memiliki kesempatan untuk memberi tahu bahwa sebenarnya tidak membutuhkannya.

Makan terlalu cepat meningkatkan kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak makanan agar merasa kenyang.

Karena ini merupakan kepuasan emosional sehingga sinyal otak tak sempat memberi tahu kapan harus berhenti makan.

Ketika mengonsumsi terlalu banyak kalori, berat badan bertambah.

3. Sinyal kelaparan dan perasaan penuh yang tidak sejalan

Jika sering makan begitu cepat, maka dapat melewatkan proses tubuh mengenali rasa kenyang sendiri.

Akibatnya mungkin terputus dengan rasa lapar dan sinyal kepenuhan alami, menurut Peace Medical Medical Group di Washington, Alaska dan Oregon.

Seiring waktu, berhenti merasa lapar atau kenyang sama sekali dan sebaliknya mengandalkan keinginan dan emosi untuk memberi tahu kapan harus makan.

Lalu, sebaiknya seberapa cepat kita harus makan?

Karena perut membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberi tahu otak bahwa sudah kenyang, cobalah untuk meregangkan makanan setidaknya selama 20 menit.

Ini mungkin tampak sulit, terutama jika terbiasa makan dengan ritme cepat, tetapi itu bisa dilakukan.

Anda bisa mengunyah dengan seksama, dan lumatkan makanan hingga benar-benar hancur.

Halaman
123
Sumber: Nakita
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved