Saripah Akhirnya Tewas Tertembak, Ini 5 Fakta Penembakannya
Saripah sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, sayang nyawanya tak bisa tertolong.
Dirinya pun memasuki kios dan meninggalkan motornya di luar dalam kondisi stang terkunci.
Kala itu, Ade menganggap situasi aman dan baik-baik saja mengingat di sekitarnya masih ramai orang.
Namun dugaannya meleset, belum sempat dia duduk bersama puteranya, Ade mendengar suara sepeda motornya menyala.
Sontak dia pun berlari keluar seraya meneriakan maling kepada sang pelaku pencurian tersebut.
Bahkan Ade mengaku sempat saling adu tarik sepeda motor melawan pelaku pencurian itu.
“Saya mau beli pulsa, pulsa paket data, saya masuk ke counter, motor parkir diluar saya pikir rame aman lah, dikunci stang juga motornya. Pas saya masuk kondisi antri, ya saya duduk dulu sama anak, saya belum sempet duduk, saya melihat motor bunyi nyala juga, saya langsung narik keluar kan teriak maling, maling, maling, sampe tarik-tarikan motor,” kata Ade.
Akibat melakukan perlawanan, bandit yang ingin mencuri sepeda motor itu pun terjatuh dan langsung mengeluarkan senjata api.
Spontan, Ade takut dan lari ke arah kiri.
Sayangnya, dia tak menyadari keberadaan sang istri yang ada di belakangnya.
"Malingnya jatuh, pas bangun ngeluarin pistol, jadi kan saya spontan takut juga, lari ke kiri, ga tau ternyata bini saya di belakang, ketembak akhirnya,” ujar Ade.
2. Warga Curiga Sudah dengan Gerak-gerik Pelaku

Warga sudah mencurigai gerak-gerik pelaku penusukan dan penembakan Saripah.
Seorang saksi mata, Abdullah, mengaku sudah mencurigai gerak-gerik si pelaku saat berada dekat lokasi kejadian.
"Sudah aneh mas, saya kan sudah biasa disini. Baru liat dan aneh, diem aja dimotornya sambil kayak panik," terang Abdullah saat ditemui di lokasi kejadian.
Erik (32) pemilik toko pulsa tempat suami korban membeli pulsa juga sudah mencurigai lantaran pelaku selalu menundukan kepala menggunakan topi.