Tembak Adik Iparnya hingga Tewas, Kompol Fahrizal Masuk Rumah Sakit Jiwa, Begini Kondisinya

Kamar Kompol Fahrizal tepat di belakang ruang perawat serta di depan kantin. Sehingga penjagaan sangat ketat dan tidak mudah

Editor: Mustain Khaitami
Tribun Medan
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dan Kompol Fahrizal (Tersangka) saat paparan di Mapolda Sumut, Kamis (5/4/2018). 

TRIBUNKALTENG.COM - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut mengirim Kompol Fahrizal, ke Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. M Ildrem Jalan Tali Air, Medan Tuntungan, Senin (16/4/2018) malam.

Berdasarkan pengamatan Tribun Medan/Tribun-Medan.com, perwira menengah polisi yang menembak adik iparnya, Kompol Fahrizal berada di ruang kelas-1.

Setiap ruang kelas-1 dilengkapi dua bangsal (tempat tidur) serta satu kamar mandi.

Pada umumnya, kamar kelas-1 dibagi dua.

Baca: Tembak Adik Ipar, Perwira Polisi Langsung Serahkan Diri, Begini Kronologi Versi Polisi dan Warga

Baca: Nilai Psikotes Calon Komisioner Kurang, Kok Bisa Lolos? Begini Penjelasan Tim Seleksi KPU Kalteng

Baca: Pria Ini Kaget Wanita Pemeran Video Mesum yang Beredar Itu Istrinya, Polisi Pun Dibuat Sibuk

Untuk perempuan bernama Anggrek. Sedangkan laki-laki bernama Sibayak.

Ihwalnya, Tribun Medan/Tribun-Medan.com berkeliling di ruang Sibayak tapi enggak bertemu Kompol Fahrizal.

Sedangkan istrinya, tampak menemani, duduk di bangsal di sebelahnya.

Mereka menutup satu jendela dan satu unit kipas angin berputar dari luar.

Kemudian, satu bangku panjang tepat di depan kamar.

Pintu kamar ditutup dari dalam. Biasanya pintu kamar pasien di tutup dari luar.

Kamar Kompol Fahrizal tepat di belakang ruang perawat serta di depan kantin.

Sehingga penjagaan sangat ketat dan tidak mudah menemui secara bersembunyi.

Hanya beberapa menit melihat Kompol Fahrizal, satu orang pegawai rumah sakit langsung memanggil. Mereka meminta Tribun Medan/Tribun-Medan.com tidak mengambil gambar karena dilarang oleh petugas kepolisian.

Selanjutnya, Tribun-Medan/Tribun-Medan.com disarankan menemui dua petugas yang gunakan pakaian preman.

Dua polisi itu duduk di kantin sambil memantau aktivitas Kompol Fahrizal dari kejauhan.

Sekitar tiga jam Tribun Medan/Tribun-Medan.com duduk di kantin melihat aktivitas dari kejauhan tiba-tiba, Kompol Fahrizal bangkit dari bangsal.

Tidak lama kemudian, istrinya gunakan terudung.

Berselang beberapa menit, mereka berdua keluar dari kamar.

Kompol Fahrizal ditemani istrinya duduk di kantin tepat di depan Tribun Medan/Tribun-Medan.com.

Satu personel polisi langsung mendekati Tribun sembari meminta handphone tidak boleh diarahkan ke Kompol Fahrizal.

Seorang pelayan perempuan datang.

Selanjutnya, Kompol Fahrizal memesan kopi panas.

Sesekali ia bicara dengan nada tinggi.

Tapi, terkadang nada suaranya lirih. Istrinya tidak mengeluarkan satu kata pun.

Setiba kopi datang, ia terlihat tersenyum-senyum.

Terkadang kepalanya agak menggeleng seperti mendengar musik.

Tapi, handset yang dipakainya hanya disambungkan dengan handphone merek Nokia jadul.

Tidak lama kemudian, ia memanggil seorang pria yang memakai batik.

Pria itu bernama Ganda dan meminta dibelikan gorengan untuk cemilan.

Sedangkan, Kompol Fahrizal kembali cengar-cengir.

"Ganda sini, belikan dulu gorengan di luar. Enggak ada pula di sini. Dek (memanggil istrinya) kasih duitnya," ujar Kompol Fahrizal.

Ganda meminjam sepeda motor seorang petugas kepolisian. Ia bergegas membeli gorengan.

Tapi begitu gorengan datang dan disiapkan di piring, Kompol Fahrizal ke kasir untuk membayar minuman.

Sedangkan istrinya terlebih dahulu menuju kamar.

Seorang petugas kepolisian bertanya kepada Kompol Fahrizal tentang gorengan itu. Tapi Kompol Fahrizal mengarahkan ke dalam kamar.

"Bawa gorengan ke kamar ya," katanya sembari menuju keluar kantin.

Tapi, begitu di depan pintu ia berhenti dan menyalami Tribun Medan.

"Gimana kabarnya, kok di sini sampean," ujarnya sembari tersenyum.

Namun Tribun Medan hanya terdiam dan tangan Kompol Fahrizal terasa dingin.

Lebih lanjut, tepat di depan kamar, seorang personel kepolisian memberikan gorengan.

Tapi, ia menolak dengan memperlihatkan kedua tangannya ke atas. Tapi, dia mengambil satu cabai rawit.

Sekitar pukul 16.00 WIB pihak kepolisian meminta Tribun Medan untuk keluar dari rumah sakit.

Mereka beralasan pihak Polda Sumut akan datang jengguk Kompol Fahrizal. (tim)

Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul: Setelah Tembak Mati Adik Iparnya, Kompol Fahrizal Masuk Rumah Sakit Jiwa & Gini Kondisnya Saat Ini

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved