Kabar Kalimantan

WNA Ngamuk, Pintu Besi Sampai Dicopot, Kepala Rudenim Balikpapan Curhat Begini

Namun satu permintaan dikabulkan, permintaan lain muncul, begitu seterusnya tak pernah habis, keluh Irham.

Editor: Mustain Khaitami
Tribun Kaltim/Fachri Ramadhani
Sebanyak 152 pengungsi Rudenim Balikpapan melakukan unjuk rasa. Mereka berteriak dari ruang kamar pengungsi sambil mengangkat kertas bertuliskan protes, Jumat (20/4/2018) malam. TRIBUN KALTIM/FACHRI RAMADHANI 

TRIBUNKALTENG.COM, BALIKPAPAN - Kepala Rudenim Balikpapan, Irham Anwar mengatakan pihaknya telah melakukan pemindahan secara bertahap bagi WNA yang tinggal di Rumah Detensi Imigrasi Balikpapan.

Dari total 300 penghuni pada tahun 2017, hingga April 2018 sudah berkurang menjadi 149 kepala.

"Pemindahan itu tak serta merta 149 orang sekaligus, berapa pesawat? Jumlah mereka tahun 2017 sebanyak 300 kepala, sekarang 149, bahkan akan kita kurangi lagi 44. Cari tempat di Jakarta, Batam atau Tanjung Pinang," bebernya.

Menurutnya, para WNA yang 95 persen kewarganegaraan Afghanistan yang tak sabaran. "Setelah itu ada gelombang lagi, 50 orang," ucapnya.

Baca: Penghuni Rudenim Balikpapan Mengamuk, 180 Petugas Gabungan Disiagakan

Baca: Biasa Dijadikan Pembungkus Nasi, Ternyata Kertas Cokelat Ini Punya Bahaya Bagi Kesehatan

Baca: Hari Kartini di Roma, Tamu Asing Dibuat Kagum

Pihaknya berkali-kali mengikuti kemauan dan tuntutan WNA tersebut. Namun satu permintaan dikabulkan, permintaan lain muncul, begitu seterusnya tak pernah habis, keluh Irham.

"Contoh makanan. Kami beri nasi kotak, bosan mereka. Mereka minta masak di dalam. Kita kasih kebijaksanaan masak sendiri di dalam, bahan makanan dikomplain lagi," bebernya.

Sering juga mereka mengeluh terkait fasilitas kesehatan. Padahal pihaknya mempunyai ruang pelayanan kesehatan dimana perawat standbye 24 jam. "Dokter tak bisa standbye," tuturnya.

Lebih lanjut Irham menguraikan, kapasitas tampung Rudenim Balikpapan sebanyak 150 orang. Pihaknya mempunyai 6 blok, masing-masing terdiri dari 4 kamar berukuran 4x6 meter. Di setiap blok ada ruang santai dilengkapi dengan televisi.

Saat ditanya skema penanganan, awalnya Irham ingin memasukkan mereka ke dalam kamar dengan mengunci setiap blok. Namun, mereka lebih siap melakukan aksi mereka beberapa hari terakhir. Pintu-pintu di dalam sel berhasil mereka jebol.

Baca: Calon Jemaah Haji yang Meninggal Dunia Bisa Digantikan Keluarga, Simak Persyaratannya

Baca: Soal Ujian SMP Bertanggal 19 April 2018 Bikin Publik Geram, Netter: Sudah Rusak Moral Anak Bangsa!

Baca: Diciptakan WR Supratman, Ini Lirik Lengkap Lagu Ibu Kita Kartini

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved