Di Balik Kemenangan BPost di Bangkok

TIDAK menyangka. Dan, pasti terkejut. Itulah yang kami rasakan ketika mendapat kabar dari Bangkok, Thailand:

Penulis: Dwie Sudarlan | Editor: Didik Trio
zoom-inlihat foto Di Balik Kemenangan BPost di Bangkok
BANJARMASIN POST
Wajah BPost edisi 7 November 2010
TRIBUNKALTENG.COM - TIDAK menyangka. Dan, pasti terkejut. Itulah yang kami rasakan ketika mendapat kabar dari Bangkok, Thailand: BPost menjadi juara pertama tingkat Asia untuk kategori penampilan atau perwajahan halaman etalase (muka) media cetak.
    
Keterkejutan itu pula yang membuat Pemimpin Redaksi BPost Group, Yusran Pare, agak bingung saat diwawancarai secara khusus oleh Bangkok TV seusai menerima Gold Award di Hotel Shangrila, Bangkok, Kamis (28/4) malam.
    
"Saya tidak menyangka. Heran. Kami terkejut bisa menjadi yang terbaik di antara ratusan koran ternama di Asia. Tapi ini kebanggaan bagi kami yang berasal dari 'tengah hutan' bisa mengalahkan media besar-media besar di Asia," ucap Yusran.
    
Keterkejutan yang mengarah ketidakpercayaan, sebenarnya sudah kami rasakan pada awal akhir Maret 2011. Saat itu, datang e-mail dari WAN-IFRA (World Association of Newspapers and News Publisher) atau Asosiasi Surat Kabar dan Penerbit Dunia, selaku penyelenggara.     

Di surat elektronik itu disebutkan BPost masuk nominasi tiga besar bersama dua koran yang beroplah ratusan ribu eksemplar tiap harinya, Kom Chad Luek Newspaper, Thailand dan South China Morning Post, Cina.

Terus terang, ketika mengirim sejumlah edisi untuk dilombnkan di ajang bergengsi itu, kami bersikap setengah hati. Suatu hal yang wajar karena peserta bukan lagi media yang bersifat lokal, regional atau nasional, tetapi internasional.
    
Media nasional di Indonesia, hampir semuanya ikut, pun media dari negara lain. Sebut saja, Kompas dari Indonesia, Apple di Hongkong, The Times Hindustan di India dan The Straits Times di Singapura. Publik internasional pun mengetahui South China Morning Post adalah koran 'raksasa'. Mereka semua memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tidak diragukan. Kami bak semut, mereka bak gajah.
     
Dengan semangat menggaungkan Kalsel di tingkat internasional, redaksi melalui Redaktur Pelaksana Dwie Sudarlan memilih sejumlah edisi untuk dilombakan. Setelah mengirim, kami langsung melupakan dan kembali larut dalam rutinitas kerja.
    
"Ini kerja kreatif tim kami. Wujud kemampuan seorang layouter menerjemahkan pandangan redaktur pelaksana dan manajer produksi yang melaksanakan hasil rapat redaksi," kata Yusran kepada Bangkok TV.
     
Wajah edisi 7 November 2010 yang memenangi lomba itu memang kerja tim. Berawal dari rapat redaksi yang digelar tiap sore, Dwie langsung mencari bahan --berita dan foto-- yang bisa 'dijual'. Saat itu, perhatian publik masih tersedot pada erupsi Gunung Merapi di Jateng dan DIY.
    
"Karena untuk edisi Minggu, saya ingin menampilkan sesuatu yang lain. Kebetulan ada foto yang luar biasa yakni gumpalan wedus gembel (awan panas) yang membubung. Karena sangat kuat nilai gambar itu pula, saya putuskan dipasang satu halaman," ucap Dwie.
    
Untuk lebih memperkuat foto, berita utama juga mengangkat permasalahan yang muncul akibat erupsi Merapi. Pilihannya, adalah  kenekatan para pengungsi kembali ke desa mereka.
    
Sedangkan berita pendampingnya adalah tulisan ringan tentang arti erupsi bagi warga yang hidup di lereng Gunung Merapi. Selain itu juga ditampilkan tabel tentang desa-desa yang berada di zona rawan serta laporan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam yang digalang BPost Group.
    
Sedangkan berita lain adalah permasangan seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil) dan softnews tentang kehidupan pengolah ikan asin di Martapura Banjar. "Satu lagi adalah kisah lucu si Palui yang menjadi ikon BPost," kata Dwie.
    
Rencana perwajahan itu lalu dikoordinasikan dengan layouter Ibnu Zulkarnaen. Lulusan LPPK Focus Banjarmasin langsung bekerja menata halaman. "Tantangan saya saat itu adalah memadupadankan foto yang besar dengan teks. Kekuatan yang ditonjolkan adalah foto awan panas. Untuk teks (berita) sengaja dikurangi porsinya," katanya.
    
Karya kreatif Ibnu itulah yang mendapat penilaian terbaik dari juri yang merupakan para profesional di dunia pers. "Alhamdulillah jika karya saya dinilai terbaik. Saya benar-benar tidak menyangka," ucap bapak seorang putra ini.
    
Ucapan selamat berdatangan ke redaksi baik secara langsung, telefon, SMS, e-mail, BBM (BlackBerrY Messenger) atau melalui akun di Facebook dan Twitter. Kami mengucapkan banyak terima kasih. Tak hanya itu, kritikan, masukan, koreksi bahkan kecaman juga ada, tetapi kami juga mengucapkan terima kasih. Karena, kesemua itu adalah spirit bagi tim BPost Group untuk tak henti berkreasi dan berinovasi untuk Banua tercinta. (dws)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved