Gejalanya Mirip DBD, Puluhan Warga Bogor Terserang Chikungunya

Serangan penyakit chikungunya yang dialami sejumlah warga Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, menimbulkan kekhawatiran.

Editor: Mustain Khaitami
net
ilustrasi gejala penyakit chikungunya 

TRIBUNKALTENG.COM -  Serangan penyakit chikungunya yang dialami sejumlah warga Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, menimbulkan kekhawatiran.

Virus Chikungunya menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Gejala infeksi yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi, termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, atau ruam. 

Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Minimnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, dinilai menjadi penyebab merebaknya penyakit chikungunya.

Disnkes Waspada Chikungunya

Penghormatan Terakhir Buat Almarhum Gatot Amrih, Ini Seruan Pemprov Kalteng

Rey Utami dan Pablo Benua Dibawa Mobil Tahanan Setelah Jadi Tersangka Video Ikan Asin

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyebutkan, dalam dua bulan terakhir, penyakit chikungunya yang dibawa nyamuk Aedes aegypti telah menjangkiti 80 orang warga Bogor.

"Iya sejak bulan Mei 30 orang, terus bulan Juni 33 ini nambah lagi 17 sekarang, jadi total yang terjangkit sebanyak 80 orang warga Bogor," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Agus Fauzi, mengutipKompas.com, Selasa (9/7/2019).

Menurut Agus, pasien yang menderita chikungunya menampakkan gejala-gejala mirip demam berdarah dengan rata-rata usia penderita dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Sejak bulan Mei itu laporan Puskesmas kalau ada keluhan warga seperti nyeri sendi, panas, mual dan hampir sama seperti DBD," ungkapnya.

Walau tersebar akibat gigitan nyamuk yang sama, namun chikungunya dan deman berdarah dengue (DB) tidak disebabkan oleh virus yang sama.

Chikungunya disebabkan oleh Togaviridae alphavirus, sementara DBD disebabkan oleh Flavirideae flavivirus.

Masa inkubasi chikungunya adalah 1-12 hari dan durasinya bervariasi dari satu hingga dua minggu, namun, tanda-tanda seperti nyeri sendi akan berlangsung lama.

Melansir dari Medscpae, ciri pembeda chikungunya termasuk berpotensi melemahkan polyarthralgia bilateral dan, dalam beberapa kasus, artritis.

Masa inkubasi untuk demam berdarah adalah 3-7 minggu sementara itu tetap dari sekitar empat sampai tujuh minggu.

Pembengkakan dan rasa sakit tinggi di chikungunya dibandingkan dengan DBD.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved