Kabar Dunia

Dari 3 Anak Miliarder ASOS, Chef Ternama hingga Politisi, Mereka Jadi Korban Pengebomn di Sri Lanka

Tak hanya korban luka, peristiwa serangan teroris ini juga mengakibatkan sebanyak 290 orang dilaporkan meninggal dunia.

Editor: Mustain Khaitami
instagram #srilanka hashtag
Kondisi gereja pasca serangan bom di hari Paskah di Srilanka 

TRIBUNKALTENG.COM - Ledakan bom yang terjadi di sejumlah hoten dan gereja saat Paskah di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019), menjadi sorotan dunia. Tak hanya korban luka, peristiwa serangan teroris ini juga mengakibatkan sebanyak 290 orang dilaporkan meninggal dunia.

Mereka yang menjadi korban dari berbagai macam kalangan. Mulai dari warga sipil, anak miliarder Denmark, politisi India, insinyur Turki, warga Australia, hingga chef ternama.

Sampai berita ini diturunkan, Warga Negara Indonesia (WNI) tidak ada yang dilaporkan menjadi korban.

Mayat Tergeletak di Lantai, Korban Tewas Serangan Bom di Sri Lanka Bertambah Jadi 207 Orang

Erin Taulany Lapor ke Polisi, Mengaku Akun Instagram Miliknya Dihack Orang Tak Dikenal

Ketahui Syarat Sah, Syarat Wajib dan Rukun Puasa di Bulan Ramadan

Juru bicara miliarder Denmar, Andres Povslen membenarkan bahwa ketiga anak sang miliarder meninggal dalam serangan. Ia menolak memberikan rincian lebih jauh.

Salah satu anak Povslen beberapa hari lalu mengunggah foto bersama dua saudaranya di Instagram dengan informasi lokasi Sri Lanka.

Pesan-pesan yang ditinggalkan di unggahan ini antara lain menyebutkan, "Untuk Alma, Alfred dan Agnes, semoga beristirahat dengan tenang.

 
Povlsen dikenal sebagai pemilik jaringan toko pakaian Bestseller dan pemegang saham terbesar di toko pakaian online populer, ASOS.

Juru masak pesohor Sri Lanka

Yang juga menjadi korban adalah juru masak terkenal Sri Lanka, Shantha Mayadunne.

Ia termasuk korban pertama yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (21/04) malam.

Anak perempuannya, Nisanga Mayadunne, mengunggah foto di Facebook yang memperlihatkan keluarganya sedang menikmati sarapan di Hotel Shangri-La Kolombo hanya beberapa saat sebelum ledakan di hotel ini.

Seorang anggota kelurga kemudian menulis pesan di Facebook bahwa Shantha dan Nisanga meninggal dunia dan "tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kepedihan" yang dirasakan pihak keluarga.

Tiga staf Cinnamon Grand hotel

Tiga staf di Cinnamon Grand hotel juga menjadi korban.

"Pagi itu sangat sibuk. Sarapan pada Minggu pagi adalah salah satu waktu yang sangat sibuk bagi kami," ujar juru bicara Cinnamon Grand hotel kepada BBC.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved