Pendeta Hidupkan Orang Mati Bikin Pengelola Pemakaman Berang, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Miris
Tiga perusahaan pengelola pemakaman kini mengambil langkah hukum karena menilai aksi ini merusak reputasi mereka.
TRIBUNKALTENG.COM - Seorang pendeta di Afrika Selatan mengaku bisa menghidupkan orang mati. Namun belakangan, sekelompok pengelola pemakaman di Afrika Selatan berang dengan aksi pendeta tersebut.
Pengelola pemakaman ini lantas mengugat pendeta menyusul viralnya video tersebut.
Mengutip BBC via Kompas.com, Kamis (28/2) sebelumnya beredar video yang memperlihatkan Pendeta Alph Lukau berteriak "bangkitlah" ke seorang pria yang terbaring di dalam peti mati.
• Orang Mati Kirim Email ke Keluarga dan Temannya
• Seluruh Sekolah di Kalteng Siap Gelar UNBK, Siswa Mulai Jalani Tryout Hadapi UN
Lantas setelah Lukau berteriak, pria di dalam peti mati itu terbangun.
Sorak sorai umat sang pendeta pun pecah melihat kejadian ini.
Berang mengetahui hal ini, pengelola pemakaman di Afrika Selatan mengatakan video ini hanya tipuan semata.
Bahkan aksi pendeta ini malah menjadi bahan olok-olokan masyarakat setempat.
"Tak ada yang namanya mujizat," demikian pernyataan Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Budaya, Agama, dan Komunitas Linguistik (CRL Right Commission) Afrika Selatan.
"Semua ini hanya rekayasa untuk mendapatkan uang dari ketidakberdayaan warga," tambah lembaga resmi pemerintah Afrika Selatan itu.
Tiga perusahaan pengelola pemakaman kini mengambil langkah hukum karena menilai aksi ini merusak reputasi mereka.
Ketiganya ialah Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Service, dan Black Phoenix mengatakan, para perwakilan gereja telah menipu mereka.
Hal ini karena ada stiker Black Phoenix dan Kings & Queens Funeral Service milik pengelola pemakaman di salah satu mobil di dalam video yang seakan-akan peristiwa itu melibatkan mereka.
Sementara, peti jenazah yang digunakan disewa dari perusahaan pengelola pemakaman Kingdom Blue.
Ketiga pengelola pemakaman itu menilai hal tersebut bisa mencoreng reputasi mereka.
Sementara itu gereja Alleluia Ministries International pimpinan pendeta Lukau belum memberikan komentar.