Kabar Unik
Kerangka Bocah Mulutnya Disumpal Batu Berukuran Besar, Makam Anak Vampir?
Ditempatkan di dalam mulut anak itu sebuah batu besar, yang para ahli percaya bahwa penduduk setempat berpikir akan menghentikan anak itu
TRIBUNKALTENG.COM - Sebuah penggalian arkeologi di Italia menemukan kuburan dari seorang anak berusia 10 tahun yang disebut sebagai 'anak vampir'.
Penguburan ini menunjukkan betapa ketakutannya wilayah tersebut pada saat itu.
Dilansir TribunTravel.com dari laman express.co.uk, makam ini berasal dari sekitar 500 AD dan di dalamnya adalah seorang anak berusia sekitar 10 tahun yang telah mengalami akhir yang mengerikan.
Tidak diketahui apakah anak itu laki-laki atau perempuan, tetapi para ahli mampu mengumpulkan momen-momen terakhir anak yang malang ini.
Ditempatkan di dalam mulut anak itu sebuah batu besar, yang para ahli percaya bahwa penduduk setempat berpikir akan menghentikan anak itu bangkit dari kubur.
Baca: Geger! Pria Ini Mengaku Digigit Vampir, Ternyata . . .
Baca: KPK Tahan Bupati Malang, Gubernur Keluarkan SK Plt Bupati
Baca: Kecewa Dengan Prabowo, La Nyalla Putar Haluan Dukung Jokowi
Parahnya, bukan penempatan batu yang menjadikan hidup anak itu begitu tragis.
Melainkan kenyataannya jika saat batu itu ditempatkan di antara gigi, kondisi anak itu masih hidup.
Ini berarti anak itu dikuburkan hidup-hidup.
Arkeolog David Soren dari University of Arizona (UA) mengatakan: "Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Ini sangat menakutkan dan aneh.
"Secara lokal, mereka menyebutnya 'Vampire of Lugnano.'"
Anak itu dimakamkan di wilayah Italia Umbria, di mana Dr Soren telah mengawasi penggalian arkeologi sejak 1987.
Penemuan mengejutkan dilakukan di dalam La Necropoli dei Bambini, atau Pemakaman Bayi yang berasal dari abad ke-5.
Pada saat itu, ada wabah besar malaria yang memusnahkan banyak penduduk.
Karena begitu banyak orang yang sekarat, sebuah kuburan didirikan hanya untuk penguburan anak-anak.
Roma mengendalikan daerah pada saat itu dan Dr Sovren percaya mereka bertanggung jawab atas kejahatan peletakan batu di mulut anak.
Dia berkata: "Kami tahu bahwa orang-orang Romawi sangat prihatin dengan wabah malaria ini. Namun karena kurangnya pengetahuan, mereka percaya itu terjadi karena adanya penggunaan sihir."
