Info Gempa

Gempa Terkini Bantul DIY Minggu 7 September 2025, Jelang Fenomena Gerhana Bulan Total Malam ini 

Gerhana Bulan Total atau Blood Moon, update kabar gempa bumi hari ini, Minggu (7/09/2025) ada gempa bumi di Bantul DIY hari ini.

Editor: Nia Kurniawan
BMKG-PGR VII
Jelang Gerhana Bulan Total atau Blood Moon, update fenomena lainnya kabar gempa bumi hari ini, Minggu (7/09/2025) ada gempa bumi di Bantul DIY hari ini. 

TRIBUNKALTENG.COM - Kekuatan gempa bumi di Bantul DIY hari ini 2.9 Magnitudo. Tercatat di 99 km timur laut Kabupaten Bandung kedalaman 10 km.

Jelang fenomena Gerhana Bulan Total atau Blood Moon, update kabar gempa bumi hari ini, Minggu (7/09/2025), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mencatat, baru saja terjadi gempa bumi di Bantul DIY

Berikut informasi BMKG Gempa DIY hari ini, informasi lebih lanjut akan diperbarui BMKG, berikut informasi Gempa Bantul DIY.

Baca juga: Jam Tayang Link Live Streaming dan Cara Melihat Gerhana Bulan Total Malam ini, Puncak Blood Moon

#Gempa Mag:2.9, 07-Sep-2025 18:10:26WIB, Lok:8.77LS, 110.15BT (99 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:10 Km #BMKG 

Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

Malam ini juga ada fenomena alam yang dikenal juga dengan istilah Blood Moon ini dapat disaksikan secara langsung dengan mata telanjang alias tanpa banduan alat bantu pengamatan apa pun.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total pada 7-8 September 2025 dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. 

Bagi yang ingin melihat, berikut informasi waktu dan caranya berikut ini.

Gerhana Bulan Total Malam Ini Jam Berapa?

Mengutip laporan BMKG, gerhana bulan total akan mulai pada pukul 22.26.56 WIB tanggal 7 September 2025 dengan puncaknya terjadi pada pukul 01.11.45 WIB dini hari tanggal 8 September 2025.

Total durasi gerhana ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik.

Gerhana Bulan hari ini bakal selesai pada Senin (8/9/2025) dini hari.

Bagi Anda yang hendak menyaksikan fenomena langka ini, bisa mencatat jadwal dan jam fase-fasenya, terutama puncak Gerhana Bulan Total.

Apa Itu Gerhana Bulan?

Dikutip dari laman laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahri oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Adapun penyebab Gerhana Bulan adalah dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.

Fenomena Gerhana Bulan hanya terjadi saat fase purnama, dan bisa diprediksi sebelumnya.

Sementara itu, Gerhana Bulan Total, merupakan fenomena yang terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar di satu garis lurus.

Hal tersebut membuat Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi.

Ketika puncak gerhana terjadi, Bulan bakal terlihat merah apabila langit cerah.

Kenapa warnanya merah? Ternyata ini disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.

Maksudnya, cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak.

Sedangkan cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan tembus mencapai permukaan Bumi.

Hal itulah yang membuat Bulan berwarna merah.

Gerhana Bulan Total tahun ini sudah pernah terjadi, yakni pada 14 Maret 2025 lalu, namun hanya bisa dilihat di beberapa wilayah Indonesia Timur, itu pun hanya fase akhirnya.

Sedangkan Gerhana Bulan Total 7 September 2025, bisa dilihat oleh masyarakat Indonesia dari ujung Sumatera sampai ujung Papua, dari fase awal sampai akhir.

Jadwal Gerhana Bulan Total

Bagi Anda yang ingin melihat Gerhana Bulan Total, berikut jadwal, lengkap dengan fase-fasenya.

Gerhana Penumbra mulai (P1)

WIB: 22.26.56 
WITA: 23.26.56 
WIT: 00.26.56 

Gerhana Sebagian mulai (U1)

WIB: Pukul 23.26.44
WITA: Pukul 00.26.44 
WIT: Pukul 01.26.44 

Gerhana Total mulai (U2)

WIB: Pukul 00.30.17
WITA: Pukul 01.30.17
WIT: Pukul 02.30.17

Puncak Gerhana (Puncak)

WIB: Pukul 01.11.45
WITA: Pukul 02.11.45
WIT: Pukul 03.11.45

Gerhana Total berakhir (U3)

WIB: Pukul 01.53.13
WITA: Pukul 02.53.13
WIT: Pukul 03.53.13

Gerhana Sebagian berakhir (U4)

WIB: Pukul 02.56.46
WITA: Pukul 03.56.46
WIT: Pukul 04.56.46

Gerhana Penumbra berakhir (P4)

WIB: Pukul 03.56.34
WITA: Pukul 04.56.34
WIT: Pukul 05.56.34

Berapa Lama Waktu Gerhana Total?

Berdasarkan data dari BMKG, durasi gerhana dari fase mulai (P1) hingga berakhir (P4), adalah 5 jam 29 menit 487 detik.

Sementara, durasi parsialitas, yakni lama waktu dari fase sebagian (U1) hingga sebagian berakhir (U4), adalah 3 jam 20 menit 2 detik.

Sedangkan Totalitas Gerhana Bulan Total 7 September 2025 ini akan terjadi selama 1 jam 22 menit 56 detik.

Berikut adalah informasi MMI dan dampak yang dapat dipelajari berdasarkan skala MMI dari laman BMKG.

I  MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal.

Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved