Demo Hari Ini

Data dan Fakta Terbaru Demo DPR Jakarta dan Sekitarnya, 8 Orang Masih Hilang hingga Hari ini

Fakta terbaru pasca Demo Jakarta dan Demo DPR RI lainnya di sejumlah wilayah. Jumlah orang hilang selama demo berlangsung hingga saat ini.

Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM/ MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN
AKSI UPR MENGGUGAT - Puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar aksi depan Gedung Rektorat UPR, Kamis (4/9/2025). Kabar terbaru, Fakta terbaru pasca Demo Jakarta dan Demo DPR RI lainnya di sejumlah wilayah. Jumlah orang hilang selama demo berlangsung hingga saat ini. 

TRIBUNKALTENG.COM - Fakta terbaru pasca Demo Jakarta dan Demo DPR RI lainnya di sejumlah wilayah.

Terbaru, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat ada delapan orang yang masih dinyatakan hilang setelah aksi unjuk rasa Demo Jakarta dan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025 lalu. 

Dimas membeberkan, 8 orang itu terdiri dari 6 orang yang diketahui terakhir berada di Jakarta Pusat, yaitu Ahmad Baihaq, M Miftakhul Huda, Muhammad Farhan Hamid, Reno Syahputradewo, Romi Putra Prawibowo, dan Salman Alfarisi.

Baca juga: Lanjutan Demo Jakarta di 5 September 2025, Ketua DPR RI Puan Maharani Sikapi 17+8 Tuntutan Rakyat

Baca juga: JADWAl Demo Jakarta dan Lokasi Lainnya Jumat 5 September 2025, Hari ini Ada Aksi DPR RI dan BEM SI

"Per 3 September 2025 pukul 19.10 WIB, jumlah keseluruhan orang yang masih dinyatakan hilang adalah sebanyak 8 orang," ucap Koordinator Badan Pekerja Kontras, Dimas Bagus Arya kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025). 

Kemudian, ada satu orang yang diketahui terkahir berada di Bogor, yakni Delta Surya Sindu Atmaja, serta seorang lagi yang tidak diketahui lokasi terakhirnya, Heri Susanto. 

Kontras juga membuka posko laporan mengenai keberadaan orang hilang melalui nomor 089635225998. 

Pengaduan orang hilang dapat juga disampaikan melalui formulir bit.ly/PoskoOrangHilang.

Unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 merupakan aksi kekecewaan masyarakat atas kenaikan pendapatan anggota DPR-RI di saat perekonomian sedang lesu.

Gelombang aksi meningkat usai tragedi yang merenggut nyawa pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, karena dilindas kendaraan taktis Brimob. 

Terpisah, Polda Metro Jaya berhasil amankan sejumlah massa aksi yang positif gunakan narkoba saat demo DPR RI.

Tepatnya di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Para pendemo yang diamankan tersebut terbukti usai melakukan tes urine di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.

"Terdapat 22 orang yang urinnya positif mengandung narkoba baik dari jenis metametamin kemudian THC maupun obat-obat keras," jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ahmad David, pada Rabu (3/9/2025).

Sebanyak 22 orang yang diamankan polisi, petugas tidak menemukan barang bukti narkoba dan hanya menyita obat-obatan.

Jumlah Orang Ditangkap Saat Demo di Indonesia

Saat ini, Polri sudah menangkap 3.195 orang terkait demo dari 25-31 Agustus 2025.

Ya, jumlah tersebut adalah hasil dari penangkapan dari 15 Polda yang ada di seluruh Indonesia.

Rincian penangkapan dari pihak Polri:

1. 3.195 orang ditangkap

2. 387 orang dipulangkan  

3. Sisanya masih diperiksa  

4. 55 orang sudah jadi tersangka  

Bahkan sampai saat ini, Polda Metro Jaya paling banyak dengan 1.240 orang ditangkap.

Kemudian,sampai saat ini, orang yang ditangkap sebagian besar masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian.

Dampak demo Jakarta

Dampak demo Jakarta sampai hari ini, Polda Metro Jaya mencatat ada 37 sarana dan prasarana Polri rusak.

Hal tersebjut dikarenakan imbas aksi demo yang berakhir ricuh di Jakarta.

Nah, sarana dan prasarana itu terdiri dari polres, polsek, pos polisi (pospol), dan poslantas.

Tak hanya bangunan saja, namun sejumlah kendaraan Polri juga mengalami kerusakan akibat ricuh yang terjadi pada sepekan ini.

"Sarana prasarana polri di wilayah hukum polda Metro Jaya mengalami kerusakan berat. Ada 37 sarana prasarana polri dari mulai polres polsek, polsub Sektor, pospol, polantas dan beberapa kendaraan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip Tribunkalteng.com dari Tribunjakarta.com, pada Rabu (3/9/2025).

Tak hanya itu, dirinya menjelaskan bahwa terdapat beberapa rumah warga yang juga dirusak massa.

"Kemudian ada beberapa rumah juga yang menjadi sasaran amuk massa," ungkap Kabid Humas.

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, kerusakan pada sejumlah fasilitas Polri dan rumah warga tersebut tak lepas dari hasutan provokatif yang dilakukan enam tersangka.

Ya, keenamnya yaitu Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, staf Lokataru Muzaffar Salim alias MS, Syahdan Husein alias MS, KA, Reyhan alias RAP, dan Figha alias FL.

"Beberapa akun di media sosial yang menyiarkan ajakan aksi anarkis dan ada yang melakukan live melalui akun media sosial dengan inisial T, sehingga memancing masyarakat khususnya pelajar dan atau anak-anak sekolah untuk datang ke gedung DPR-MPR RI," kata Ade Ary.

Ya, diduga tersangka Delpedro diduga melakukan penghasutan dengan mengajak para pelajar berdemo di akun Instagram @Lokataru.Foundation.

Lalu, Muzaffar diduga melakukan penghasutan dengan mengajak para pelajar berdemo di akun Instagram @blokpolitikpelajar.

Kemudian untuk diduga tersangka Syahdan menghasut melalui akun Instagram @gejayanmemanggil. Sedangkan tersangka KA merupakan admin akun Instagram @AliansiMahasiswaPenggugat.

Setelah itu, diduga tersangka Figha melakukan siaran live di akun media sosial TikTok @fighaaaaa.

Terakhir, Reyhan mengunggah konten tutorial membuat bom molotov di akun Instagram @reyhanaryp dan menyebarkannya ke WhatsApp Group (WAG).

Fasilitas Umum dan Bangunan Yang Rusak

Tak hanya korban jiwa dan luka, namun kericuhan berdampak pula pada bangunan yang ada di sekitar kawasan aksi.

Kerusakan terjadi pada bangunan gedung, halte dan pintu tol yang masuk dalam kawasan demo di seluruh wilayah Indonesia.

Berikut data kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat demo di Indonesia sampai 2 September 2025:  

1. Terdapat 42 bangunan gedung dan 32 pos polisi rusak di 29 kota, 12 provinsi.  

2. Di Jakarta, 7 gerbang tol terdampak (6 terbakar), dengan kerugian sekitar Rp55 miliar.  

3. Sekitar 22 halte TransJakarta rusak, 6 di antaranya terbakar lengkap dengan vandalisme.  

4. Gedung DPRD Makassar dibakar, gedung Grahadi Surabaya terbakar bagian barat.  

5. Banyak pos polisi, fasilitas transportasi, dan outlet komersial ikut rusak dan terbakar.  

6. Pemerintah siapkan Rp900 miliar untuk rehab fasilitas, dengan target perbaikan maksimal 6 bulan.

Jumlah Korban Jiwa Demo di Indonesia 

Sampai kini, total 10 orang meninggal dunia akibat demo di Indonesia.

Korban meninggal termasuk driver ojol di Jakarta, pegawai DPRD Makassar, mahasiswa Yogyakarta, dan tukang becak Solo.

Korban meninggal tersebar di berbagai daerah dengan penyebab terkait kerusuhan yang terjadi akibat dampak demo.

Korban tersebar di banyak daerah, termasuk Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Manokwari.

Bahkan terdapat beberapa korban diduga mengalami kekerasan dan karena terjebak kerusuhan yang terjadi. 

Data korban meninggal dunia akibat demo di Indonesia per 2 September 2025:  

1. Affan Kurniawan (ojek online, Jakarta)

2. Muhammad Akbar Basri (pegawai DPRD Makassar)  

3. Saiful Akbar (pegawai DPRD Makassar)  

4. Sarina Wati (pegawai DPRD Makassar)  

5. Rusdamiansyah (ojek online, Makassar)  

6. Rheza Sendy Pratama (mahasiswa, Yogyakarta)  

7. Sumari (tukang becak, Solo)  

8. Septinus Sesa (Manokwari)  

9. Iko Juliant Junior (mahasiswa Unnes, Semarang)  

10. Andika Lutfi Falah (Tangerang)

(Tribunkalteng.com)

Artikel sebagian ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontras Catat 8 Orang Masih Hilang Usai Demo Agustus 2025.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved