Demo Hari Ini
Terbaru Demo Nepal, Harta Kekayaan Khadga Prasad Sharma Oli Sosok Perdana Menteri Nepal yang Mundur
Khadga Prasad Sharma Oli, atau yang lebih dikenal sebagai K. P. Oli cek harta kekayaan. Sososk Balen Shah muncul.
Karier politik:
Memulai karier politik pada 1966
Bergabung dengan Partai Komunis Nepal pada Februari 1970
Pernah ditahan karena aktivitas politik antara 1973–1987
Kepala Departemen Luar Negeri CPN (UML) pada 1992
Pemimpin organisasi pemuda National Democratic Youth Federation of Nepal (NDYF)
Menteri Dalam Negeri (1994–1995)
Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri (2006–2007)
Perdana Menteri Nepal periode:
(1.) 11 Oktober 2015 – 3 Agustus 2016
(2.) 15 Februari 2018 – 13 Juli 2021
(3.) 14 Juli 2024 – 9 September 2025
Sosok Balen Shah
Kini muncul calon Perdana Menteri Nepal baru bernama Balen Shah - seorang rapper yang kini menjadi politisi.
Ya, seiring meningkatnya protes Generasi Z di Nepal, Perdana Menteri negara tersebut, KP Sharma Oli telah mengundurkan diri dan dilaporkan meninggalkan Nepal.
Selama kampanye pemilihan wali kota 2022, Shah dikenal karena penampilan khasnya: blazer hitam, celana jin, kacamata hitam persegi, dan bendera Nepal yang tersampir di bahunya.
Bagi kaum muda, pria berusia 33 tahun ini mewakili tipe kepemimpinan yang telah lama mereka cari: praktis, mudah dipahami, dan tak takut menghadapi kegagalan sistemik.

Salah satu lagunya, Shah menulis, "Semua yang melindungi negara adalah orang bodoh. Semua pemimpin adalah pencuri, menjarah dan melahap negara."
Saat ini, ia menjabat sebagai Wali Kota Kathmandu.
Setelah pengunduran diri KP Oli, Shah menulis di Facebook pada hari Selasa (9 September) kalau karena Perdana Menteri telah mengundurkan diri, para pengunjuk rasa harus menghindari jatuhnya korban jiwa dan harta benda lebih banyak.
"Harap tetap tenang. Hilangnya sumber daya nasional adalah kerugian kita bersama," tulis Shah.
"Kini kita semua perlu menahan diri. Mulai sekarang, generasi kalianlah yang harus memimpin negara ini," tambahnya.
Ia telah meraih pengakuan luas berkat manuver terjunnya yang tiba-tiba ke dunia politik.
"Dulu saya sering mengkritik politisi. Sekarang, saya salah satunya," kata Shah suatu kali.
Seorang rapper yang kini menjadi politisi Nepal, Balen Shah
Sejak protes dimulai, Menteri Dalam Negeri Nepal Ramesh Lekhak dan Perdana Menteri KP Oli telah mengundurkan diri. Platform media sosial yang dilarang pemerintah juga dicabut pada Senin malam (8 September).
Di tengah kekacauan ini, satu nama muncul, yaitu Sudan Gurung.
Pria berusia 36 tahun ini adalah seorang aktivis dan presiden Hami Nepal - sebuah LSM yang mengorganisir seluruh demonstrasi.
Di media sosial, LSM Gurung telah mengunggah serangkaian konten tentang cara mengorganisir protes dan kiat serta trik lainnya, beberapa di antaranya terutama ditujukan kepada para pelajar.
Gurung memperkenalkan dirinya sebagai seorang aktivis dan filantropis yang telah bekerja selama lebih dari satu dekade untuk memberikan bantuan dalam bencana.
LSM-nya menggunakan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan rute protes dan instruksi keselamatan pada 8 September.
Demo besar-besaran di negara Nepal, Selasa (9/9/2025) waktu setempat, sejatinya dipicu oleh aksi flexing alias pamer kemewahan para petinggi negeri tersebut.
Di lini masa media sosial Gen Z Nepal, beredar foto yang menunjukkan gaya hidup mewah anak-anak dari elite politik negara tersebut.
Foto-foto ini diberi tagar #nepokids, yang merujuk pada anak muda yang mendapatkan keuntungan dari koneksi keluarga mereka.
"Nepo kids" di Nepal, yang menggunakan versi singkatan dari nepotisme, serupa dengan konsep populer di Barat.
Di sana, istilah "nepo kids" dan "nepo babies" digunakan untuk merujuk pada anak-anak istimewa dari selebritas dan tokoh masyarakat lainnya.
Perilaku anak-anak pejabat ini membuat geram masyarakat di negeri yang sebagian besar warganya hidup dalam kemiskinan, memperlihatkan kesenjangan sosial yang dalam.
Banyak warga Nepal mengutuk mereka karena dianggap tidak peka di negara di mana seperempat penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Celakanya, gerakan di media sosial ini justru berupaya dibungkam rezim yang berkuasa dengan pemblokiran 26 platform media sosial.
Aksinya dinilai sebagai pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Terlebih, para pejabat dan politisi Nepal dituding berpraktik koruptif, kurangnya transparansi dalam penggunaan dana publik, dan dugaan memakai anggaran negara untuk gaya hidup mewah keluarga mereka.
Padahal, gaji resmi mereka terbilang rendah.
Gerakan massa pun bergulir menjadi demo besar-besaran yang menggulingkan perdana menteri KP Oli.
Kronologi demo di Nepal
4 September
Pemerintah Nepal memblokir 26 platform media sosial (termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, X) karena dianggap gagal mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi dalam tenggat waktu yang diberikan sejak 28 Agustus.
8 September 2025
Pagi hari, ribuan pelajar dan anak muda berkumpul Maitighar Mandala, Kathmandu. Mereka turun ke jalan menuntut pencabutan blokir medsos dan ruang demokrasi yang lebih luas di negara itu.
Siang hari, bentrokan massa dengan aparat keamanan pecah. Pengunjuk rasa berhasil menembus pertahanan polisi dan merangsek ke kompleks parlemen New Baneshwor.
Polisi berusaha membendung dengan menembakkan peluru tajam ke arah demonstran. Korban mulai berjatuhan. 19 orang dilaporkan tewas, ratusan orang, termasuk polisi terluka.
Malam hari. Pemerintah berupaya meredam kemarahan masyarakat dengan mencabut larangan medsos.
Namun, massa sudah terlanjur marah. Kerusuhan berlanjut.
9 September 2025
Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak dan Menteri Pertanian Ramnath Adhikari mengundurkan diri atas tanggung jawab moral menyusul korban jiwa dalam protes.
Hanya dalam hitungan jam, Perdana Menteri K.P. Sharma Oli juga mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Ramchandra Poudel.
Sore hingga malam, situasi makin tak terkendali. ribuan orang menolak aturan jam malam. Mereka turun ke jalan.
Massa mulai membakar gedung-gedung pemerintah di kawasan elite dan rumah pejabat.
Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar massa hingga terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri, ia bahkan sempat ditelanjangi massa.
10 September 2025
Tentara Nepal mulai mengambil alih keamanan di Ibu Kota Kathmandu. Namun situasi masih memanas.
Panglima Angkatan Bersenjata Ashok Raj Sigdel mengimbau dialog damai untuk mencegah situasi makin tidak terkendali.
(Tribunkalteng.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Khadga Prasad Sharma Oli: Karier Politik, Kontroversi, dan Tiga Kali Jadi PM Nepal,
Hasil Demo Nepal, Balen Shah sang Rapper Muncul Jadi Pilihan Para Gen Z di Posisi Perdana Menteri |
![]() |
---|
Demo Nepal Hari Ini 10 September 2025, Kerusuhan Sebabkan 22 Orang Meninggal dan Presiden Mundur |
![]() |
---|
Demo Hari ini: Istri eks PM Nepal Tewas Terbakar, Media Sosial Kembali Aktif Imbas Ricuh Kathmandu |
![]() |
---|
JADWAL Lokasi Demo Jakarta Hari ini dan Besok Kamis 11 September 2025, Cek Tulungagung-Cirebon |
![]() |
---|
Jakarta Hari ini: Demo Bem UI di DPR RI, Menkeu Purbaya Minta Maaf Efek Reaksi 17+8 Tuntutan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.