TRIBUNKALTENG.COM, SERUYAN – Misteri kematian siswi kelas 2 SMA berinisial EA, warga Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, masih menyisakan banyak tanda tanya.
Remaja yang dikenal berprestasi dan aktif sebagai paskibraka itu ditemukan meninggal dunia di rumahnya, pada Sabtu (9/8/2025) lalu.
Saat ditemukan, EA dalam kondisi mengenaskan.
Ada seutas tali di tubuhnya.
Baca juga: Autopsi Siswa SMAN di Seruyan Tuntas, Ini Penjelasan Kasat Reskrim
Meski demikian, dugaan awal yang mengarah pada bunuh diri kini mulai dipertanyakan keluarga.
Sebagian besar keluarga memang sudah mencoba menerima musibah tersebut dengan lapang dada pasca dilakukan penjelasan secara medis hasil autopsi awal.
Namun, kakek korban berinisial KS menyatakan tidak terima jika cucunya dikatakan meninggal akibat bunuh diri.
Menurutnya, ada banyak hal janggal dari kondisi jenazah EA.
“Yang jelas saya pribadi tidak terima. Saya pernah melihat sendiri empat orang meninggal gantung diri. Semuanya lidahnya keluar, tergigit, bahkan sampai keluar kotoran. Tapi pada cucu saya, kondisinya berbeda. Itu membuat saya curiga,” tegas KS, Sabtu (16/8/2025).
KS berharap pihak kepolisian bekerja maksimal dalam mengungkap kebenaran di balik kematian cucunya.
“Kami meminta polisi menyelidiki kasus ini sampai benar-benar terang. Jangan sampai ada hal yang ditutup-tutupi,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak keluarga sempat mengikhlaskan kepergian EA.
Namun setelah muncul dugaan kejanggalan, keluarga kemudian sepakat dilakukan autopsi.
Langkah ini ditempuh untuk memastikan penyebab pasti kematian remaja yang dikenal disiplin dan berprestasi itu.
Pada Jumat (15/8/2025) sore, jenazah EA dibawa menggunakan mobil ambulans ke Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Proses autopsi dilakukan oleh tim forensik dengan pendampingan pihak kepolisian.
Polres Seruyan memastikan pihaknya masih menunggu hasil resmi autopsi.
Hasil tersebut diperkirakan baru akan keluar dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan.
Polisi menyebut, hasil autopsi akan menjadi dasar langkah hukum selanjutnya.
Penjelasan Kasat
Proses autopsi terhadap jenazah siswi kelas 2 SMA berinisial EA, warga Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, dilakukan di Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, pada Jumat (15/8/2025) sore.
Pantauan TribunKalteng.com, jenazah tiba di rumah sakit sekitar pukul 17.00 dan selesai di autopsi pada pukul 20.15 WIB.
Sejumlah anggota keluarga dan aparat kepolisian ikut mengawal jalannya proses tersebut.
Kasat Reskrim Polres Seruyan, AKP Rahmad Tuah mengatakan, pihaknya mendampingi pelaksanaan autopsi atau eksumasi terhadap korban.
“Hari ini kami melakukan pendampingan otopsi terhadap saudari berinisial E yang diduga sementara kematiannya karena gantung diri,” ujar AKP Rahmad Tuah, Jumat (15/8/2025).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hasil autopsi bukan ranahnya untuk disampaikan ke publik.
“Kalau hasil autopsi, saya tidak berwenang menjelaskan karena itu adalah kewenangan dokter forensik," katanya.
Catatan: Artikel ini dibuat bukan untuk menginspirasi Anda yang sedang berpikir untuk mengakhiri kehidupan.
Bagi Anda yang merasa kesepian dan memiliki permasalahan mental, jangan menunda untuk meminta pertolongan profesional.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.