TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Proses autopsi terhadap jenazah siswi kelas 2 SMA berinisial EA, warga Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, dilakukan di Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, pada Jumat (15/8/2025) sore.
Pantauan TribunKalteng.com, jenazah tiba di rumah sakit sekitar pukul 17.00 dan selesai di autopsi pada pukul 20.15 WIB.
Sejumlah anggota keluarga dan aparat kepolisian ikut mengawal jalannya proses tersebut.
Kasat Reskrim Polres Seruyan, AKP Rahmad Tuah mengatakan, pihaknya mendampingi pelaksanaan autopsi atau eksumasi terhadap korban.
“Hari ini kami melakukan pendampingan otopsi terhadap saudari berinisial E yang diduga sementara kematiannya karena gantung diri,” ujar AKP Rahmad Tuah, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Kematian Paskibraka SMA di Seruyan Masih Teka-teki, Keluarga Relakan Makam Dibongkar untuk Autopsi
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hasil autopsi bukan ranahnya untuk disampaikan ke publik.
“Kalau hasil autopsi, saya tidak berwenang menjelaskan karena itu adalah kewenangan dokter forensik," katanya.
"Bahkan, beliau pun kalau ke media biasanya tidak berkenan,” jelasnya.
Menurut Rahmad, laporan tertulis hasil autopsi dari tim forensik diperkirakan akan keluar satu hingga dua minggu ke depan.
Setelah proses autopsi rampung, jenazah akan dimakamkan kembali pada Sabtu (16/8/2025).
Terkait indikasi penyebab kematian selain gantung diri, pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Sejauh ini bocorannya belum ada. Kita masih dalami, apakah sebelumnya korban ada masalah keluarga atau permasalahan lain. Semua masih dalam proses penyelidikan,” katanya.
Saat disinggung mengenai kemungkinan adanya luka lain di tubuh korban, Rahmad menegaskan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Tidak ada luka lain. Yang terlihat hanya lebam mayat, dan itu normal terjadi sekitar tiga jam setelah seseorang meninggal, baik karena sakit maupun sebab lainnya,” terangnya.
Ia menambahkan, pihak kepolisian masih meminta keterangan dari sejumlah pihak untuk melengkapi proses penyelidikan.