TRIBUNKALTENG.COM, MUARA TEWEH - Klaim kemenangan yang dideklarasikan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara nomor urut 01, Shalahuddin-Felix Sonadie Y Tingan dinilai wajar di era demokrasi moderen.
Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus dosen akademisi Fisip Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky.
Farid mengatakan, dilihat dari sudut pandang psiko-politis, klaim kemenangan yang dilakukan Shalahuddin-Felix sering disebut sebagai "Strategic Framing of Realitiy" atau strategi untuk menciptakan persepsi "kami telah menang".
"Hal itu dilakukan untuk menggeser keraguan publik menjadi penerimaan, dan secara tidak langsung mendelegitimasi pihak lawan bahkan sebelum proses resmi selesai," kata Farid saat dihubungi Tribunkalteng.com, Kamis (7/8/2025).
Farid menjelaskan, dengan medeklarasikan kemenangan setidaknya ada 2 insetif elektoral atau proses pemilihan bagi paslon Shalahuddin-Felix, yaitu memperkuat konsolodasi internal dan melemahkan mental pasangan Jimmy-Inriaty.
Terlebih, lanjutnya, klaim Shalahuddin-Felix unggul lebih dari 3.000 suara atau sekira 4 persen. Jika keunggulan itu benar, maka paslon nomor urut 02 sulit mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Langkah tersebut, juga dinilai bertujuan untuk menggiring persepsi publik agar tidak melanjutkan hasil PSU ke MK.
"Lembaga saya Bajakah Research of Politic, juga menunjukkan angka yg tidak jauh berbeda," ungkapnya.
Baca juga: Tinjau dari Jalur Darat dan Udara, Pesan Gubernur Kalteng untuk Warga dan Paslon PSU Pilkada Batara
Baca juga: Ketua KPU Barito Utara Tegaskan Penetapan Calon Terpilih Tetap Berjenjang dan Sesuai Tahapan
Jika melihat klaim keunggulan dari pasangan Shalahuddin-Felix, Farid menyebut paslon 01 itu sudah berada di atas angin.
Apalagi, Shalahuddin-Felix juga unggul di kecamatan kunci yang punya populasi dengan jumlah besar di Barito Utara.
"Menarik kita tunggu narasi tandingan dari paslon 02," tutup Farid Zaky.